DECEMBER 9, 2022
Buku

Pengantar Denny JA Untuk Buku 65 Puisi Esai: Kesaksian Zaman (2025)

image
(OrbitIndonesia/kiriman)

6. Ketimpangan Sosial dan Kaum Miskin Kota

Di balik gedung pencakar langit dan pusat perbelanjaan mewah, ada lorong-lorong sempit di mana kaum miskin kota bertahan hidup. Mereka tidak meminta belas kasihan, tetapi hak yang seharusnya menjadi milik mereka: pendidikan, kesehatan, dan kesempatan yang sama.

7. Islam dan Politik Identitas di Era Digital

Baca Juga: Merekam Sejarah yang Luka Dalam Sastra: Pengantar Denny JA Untuk Buku Puisi Esai Yang Menggigil Dalam Arus Sejarah

Di media sosial, ayat-ayat suci sering kali digunakan sebagai senjata. Politik identitas menjadi alat untuk meraih kekuasaan, menciptakan sekat-sekat baru di antara sesama anak bangsa. Dalam puisi ini, agama bukan hanya soal keimanan, tetapi juga medan pertempuran opini dan kekuasaan.

8. Kekerasan dalam Konflik Tanah dan Petani yang Terusir

Di banyak tempat, tanah bukan sekadar lahan, tetapi identitas dan kehidupan. Namun, atas nama investasi dan pembangunan, petani sering kali terusir dari tanah leluhur mereka. Perlawanan terjadi, tetapi apakah keadilan benar-benar berpihak kepada mereka yang tak bersuara?

Baca Juga: Pengantar dari Denny JA Untuk Buku Puisi Esai "Yang Luput dari Jantung Sejarah" Karya Irsyad Mohammad

9. Perjalanan Spiritual dan Krisis Keimanan

Di tengah dunia yang semakin modern, seseorang bertanya: apakah masih ada ruang untuk Tuhan? Dalam puisi ini, perdebatan antara dogma dan pencarian makna menjadi narasi utama. Kadang-kadang, yang paling religius pun mengalami kegamangan tentang apa yang benar dan apa yang hanya tradisi yang diwariskan.

10. Dilema Kemajuan Teknologi dan Krisis Kemanusiaan

Baca Juga: Inilah Pengantar Buku Imam Qalyubi “Analisis Semiotik, Linguistik dan Intertekstualitas Terhadap 15 Puisi Esai Denny JA”

Kita hidup di zaman di mana manusia dan mesin semakin menyatu. Tetapi apakah kemajuan teknologi selalu berarti kemajuan moral? Dalam puisi ini, seseorang melihat bagaimana dunia menjadi lebih canggih, tetapi juga lebih dingin dan kehilangan sentuhan manusiawi.

Halaman:

Berita Terkait