Pengantar Denny JA Untuk Buku 65 Puisi Esai: Kesaksian Zaman (2025)
- Penulis : Arseto
- Rabu, 16 April 2025 09:20 WIB

Buku ini membuktikan bahwa puisi bukan hanya milik penyair, tetapi juga milik mereka yang hidup di garis depan realitas. Di antara para penulisnya, kita menemukan:
Jurnalis yang menuliskan fakta dalam bentuk yang lebih puitis, mengubah berita menjadi kisah yang beresonansi lebih dalam.
Akademisi yang menyusun data dan teori ke dalam narasi yang lebih menggugah emosi.
Aktivis yang menjadikan puisi sebagai senjata perlawanan dan suara bagi yang terpinggirkan.
Guru dan pendidik yang mencatat bagaimana ketimpangan sosial memengaruhi generasi muda.
Inilah semangat puisi esai: sastra yang tidak eksklusif, yang membuka ruang bagi siapa pun yang ingin bersaksi atas zaman mereka.
-000-
Buku ini bukan sekadar kumpulan puisi. Ia adalah arsip perasaan, rekaman zaman, dan dokumentasi realitas yang sering diabaikan.
Sejarah bisa saja dipalsukan. Statistik bisa dimanipulasi. Tetapi kata-kata yang lahir dari pengalaman nyata tak bisa dibohongi. Puisi esai menjadi pengingat bahwa di balik setiap peristiwa besar, ada manusia biasa yang merasakan dampaknya.
Dan jika kita masih membaca, berarti kita masih ingat. Jika kita masih menulis, berarti mereka belum hilang.***