DECEMBER 9, 2022
Kolom

Mengenal Ayatollah Ali Khamenei Sang Keturunan Nabi

image
Ayatollah Ali Khamenei.

Oleh Rosadi Jamani*

ORBITINDONESIA.COM - Bagi rakyat Iran, orang paling dibenci, Benyamin Netanyahu. Begitu sebaliknya, bagi rakyat Israel, orang paling dibenci, Ayatollah Ali Khamenei.

Begitulah perang. Hanya ada kebencian, pembunuhan, dan kekejaman.

Baca Juga: Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei Pimpin Salat Jenazah Ismail Haniyeh

Kali ini saya mau mengenalkan pemimpin tertinggi Iran yang memiliki darah keturunan langsung dari nabi.

Di pagi 19 April 1939, di kota Mashhad, lahir seorang bayi yang kelak tak hanya memimpin negara, tapi mengatur narasi geopolitik dengan satu alis terangkat. Namanya, Sayyid Ali Hosseini Khamenei, manusia yang bukan cuma berdarah Sayyid, tapi juga diberi bonus keturunan Imam Ali Zainal Abidin, Imam keempat Syiah, dalam satu paket DNA istimewa.

Jika sejarah Islam adalah serial panjang di Netflix, maka Khamenei adalah musim ke-14 yang plot-twist-nya sulit ditebak. Ayahnya, Sayyid Javad Khamenei, seorang ulama besar, diyakini mendidik putranya dengan kombinasi tafsir Al-Qur’an, filsafat kontemporer, dan jurus menghindari intel Shah.

Baca Juga: The New York Times: Pemimpin Tetinggi Iran Ayatollah Ali Khmenei Keluarkan Perintah Menyerang Israel

Pendidikan Khamenei dimulai di seminari Mashhad, lalu lanjut ke Qom dan Najaf, tempat para ulama bertarung bukan dengan senjata, tapi dengan logika yang bisa membelah batu.

Sejak muda, Khamenei sudah menunjukkan bakat revolusioner. Ia bukan anak muda yang rebahan sambil men-scroll kitab kuning.

Ia justru melempar pertanyaan eksistensial ke rezim Shah, “Untuk apa kekuasaan tanpa keadilan?”

Baca Juga: Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei: Tak Ada Salahnya Terlibat, Tapi Jangan Bergantung pada Barat

Pertanyaan itu membuatnya ditangkap berkali-kali, diasingkan, dan tetap muncul kembali seperti versi Syiah dari Captain America.

Halaman:

Berita Terkait