Pengantar Denny JA Untuk Buku 65 Puisi Esai: Kesaksian Zaman (2025)
- Penulis : Arseto
- Rabu, 16 April 2025 09:20 WIB

Di sinilah puisi esai menjadi lebih dari sekadar karya sastra. Ia menjadi dokumen sejarah yang hidup, menjembatani masa lalu dengan masa kini, menghadirkan kembali suara-suara yang nyaris lenyap dalam arus besar peradaban.
Puisi esai bukan sekadar puisi, dan bukan sekadar esai. Ia adalah hibrida yang unik, tempat fakta dan emosi berkelindan, tempat sejarah direkonstruksi bukan hanya melalui angka, tetapi melalui rasa.
Ia memiliki akurasi akademik dari esai, tetapi juga keindahan lirikal dari puisi. Ia menyentuh akal dan hati sekaligus. Ia ekspresi hati yang memiliki catatan kaki.
Buku yang kita baca ini adalah bukti bagaimana sejarah bisa diselamatkan melalui puisi esai. Di dalamnya, ada kisah para korban perang, para imigran yang terusir dari tanahnya, anak-anak yang kehilangan rumah, para pencari keadilan yang tak pernah mendapat tempat dalam berita utama.
-000-
Di banyak kebudayaan, sejarah diwariskan lewat cerita lisan. Para leluhur mengisahkan tentang peperangan, bencana, atau kepahlawanan dalam bentuk lagu dan puisi.
Tapi zaman modern menuntut kita mencatat segalanya dalam bentuk dokumen formal. Dan di sinilah puisi esai mengambil peran unik: ia adalah bentuk sastra yang tetap mempertahankan unsur naratif lisan tetapi dikodifikasi dalam teks tertulis yang bisa diwariskan lintas generasi.
Seorang anak di masa depan mungkin akan membaca puisi esai tentang Tragedi Mei 1998, Genosida Rohingya, atau Konflik Poso. Melalui sajak dengan catatan kaki, ia akan melihat dengan matanya sendiri, akan merasakan dengan hatinya sendiri, dan dapat menelusuri kisah sebenarnya.
Sebuah buku sejarah bisa menceritakan fakta bahwa ratusan perempuan diculik dan diperkosa pada Mei 1998. Tapi puisi esai bisa membuat kita merasakan dinginnya lantai sel.
Atau membayangkan ketakutan dalam napas pendek-pendek mereka yang terkunci dalam ruangan gelap. Atau perasaan kehilangan yang tak bisa dijelaskan oleh angka dan statistik.