Pengantar Denny JA Untuk Buku 65 Puisi Esai: Kesaksian Zaman (2025)
- Penulis : Arseto
- Rabu, 16 April 2025 09:20 WIB

Tapi, siapakah Ali itu?
Tak ada yang namanya Ali Al-Shakati.
Ia hanyalah bayangan,
sebuah kebohongan yang lahir dari algoritma,
dari sebuah situs bernama Channel 3 Now.
Sosok Ali yang viral ini,
tak pernah hadir,
seperti kapal yang tak pernah tiba.
Ali adalah sosok yang dilukis oleh angin,
tak pernah nyata, hanya jejak di pasir.
Ia adalah kapal tanpa pelaut,
yang berlayar di lautan kebohongan.”
Siapa pelaku kriminal yang membunuh anak-anak?
Ternyata pelaku sebenarnya seorang pria kelahiran Cardiff,
Wales, anak tanah ini,
bukan imigran.
Apalagi, bukan Muslim.”
3. Penghayat Kepercayaan dan Hak yang Masih Dipertanyakan
Ketika seseorang meninggal, seharusnya yang tersisa hanyalah doa. Namun bagi sebagian orang, kematian justru memunculkan persoalan baru: di mana mereka bisa dimakamkan? Kepercayaan yang berbeda masih menjadi alasan bagi diskriminasi di negeri yang seharusnya menjunjung toleransi.
1. Tragedi Buruh dan Marsinah yang Tak Pernah Usai. Seorang perempuan buruh yang dibunuh karena memperjuangkan hak-hak pekerja. Tahun demi tahun berlalu, tetapi keadilan masih seperti bayangan yang sulit digenggam.
Ini bukan sekadar puisi, tetapi peringatan bahwa darah kaum pekerja seringkali mengering di trotoar tanpa pernah dicatat dalam sejarah resmi.
5. Perempuan dalam Belenggu Kekerasan dan Tradisi
Dari pedalaman desa hingga kota besar, dari budaya patriarki hingga kekerasan domestik—kisah perempuan dalam puisi ini menampilkan pergulatan mereka melawan norma yang mengekang dan kekerasan yang sering dianggap lumrah.