DECEMBER 9, 2022
Kolom

Catatan Denny JA: Mengapa Semakin Penting Agama Bagi Populasi di Suatu Negara, Semakin Tinggi Korupsi di Negara Itu?

image
(OrbitIndonesia/kiriman)

Atau dibahasakan lebih sederhana: semakin tinggi persentase penduduk yang menyatakan agama itu penting, semakin korup pemerintahan di negara itu. Mengapa bisa muncul hasil ajaib ini dari riset dari 111 negara?

Ini bukan hubungan sebab akibat, tapi semata korelasi. Semakin penting agama bukan penyebab, tapi semata berkorelasi dengan semakin korup pemerintahan di negara itu.

Di negara Skandinavia—Finlandia, Denmark, Swedia, Norwegia, umumnya kurang dari 25 persen populasinya menganggap agama itu penting. Tapi pemerintahannya berada di Top 10 pemerintahan yang paling bersih.

Baca Juga: Catatan Denny JA: Mengapa Diperlukan Teori Baru Sosiologi Tentang Agama dan Spiritualitas di Era Artificial Intelligence?

Sementara di Indonesia (mayoritas Muslim), India (mayoritas Hindu), Brasil (mayoritas Katolik), Thailand (mayoritas Buddha), yang mayoritas populasinya di atas 90 persen menganggap agama penting, korupsi pemerintahan di negara itu justru tinggi. 

Bagaimana kita memahami riset ini? Inilah salah satu pertanyaan besar dalam Sosiologi Agama di Era AI yang saya kembangkan.

Budhy Munawar Rachman dan Ahmad Gaus AF menyebutnya sebagai Teori Denny JA Soal Peran Agama dan Spiritualitas di Era AI.

Baca Juga: Catatan Denny JA: Perempuan Menjadi Nahkoda Kapalnya Sendiri, 89 Tahun NH Dini

Hubungan agama dan kualitas hidup di ruang publik (korupsi) menjadi prinsip pertama dari tujuh prinsip membangun teori sosiologi yang akan saya susun.

-000-

Sudah terjadi pergeseran besar dalam dunia agama di masyarakat modern. Ini era ketika agama lebih berkembang sebagai identitas kolektif, bukan sebagai etika yang hidup dalam ruang publik.

Baca Juga: Catatan Denny JA: Menyambut Peluncuran Buku Puisi Esai Negara Dalam Gerimis Puisi Karya Isti Nugroho

Di masa lalu, agama pernah menjadi pusat moralitas. Ia adalah hukum sebelum ada konstitusi. Ia adalah pengadilan sebelum ada sistem peradilan. Dalam dunia yang belum memiliki institusi modern, agama berdiri sebagai tiang utama dalam menata masyarakat.

Halaman:

Berita Terkait