DECEMBER 9, 2022
Kolom

Catatan Denny JA: Perempuan Menjadi Nahkoda Kapalnya Sendiri, 89 Tahun NH Dini

image
(OrbitIndonesia/kiriman)

ORBITINDONESIA.COM - Hidup adalah perjalanan. Tapi siapa yang berhak menentukan ke mana angin akan membawa kapal ini?

Inilah inspirasi yang melekat setiap kali saya mengingat penulis NH Dini. Saya membaca habis novelnya Pada Sebuah Kapal (1973), justru ketika saya kuliah di Amerika Serikat pada tahun 1990-an.

Saya menemukan novelnya di perpustakaan di sana. Ketika tekanan tugas sekolah dan ujian begitu keras, lalu libur dua minggu, di momen itu saya habis membaca beberapa novel. Karya NH Dini salah satunya.

Baca Juga: Teori Denny JA tentang Agama Menjembatani Era Klasik dan Revolusi Artificial Intelligence

Novel ini berkisah tentang kegelisahan seorang perempuan dalam menentukan jati diri. Tokoh utama dalam novel ini adalah Sri, yang tak pasti dengan masa depannya.

Di atas kapal yang melaju di lautan luas, Sri terjebak dalam gelombang kegelisahan. Pernikahannya dengan Michel memberinya kenyamanan, tetapi tidak kebahagiaan.

Ia merasa asing dalam kehidupannya sendiri, seperti kapal yang berlayar tanpa tujuan.

Baca Juga: Catatan Denny JA: Mengapa Diperlukan Teori Baru Sosiologi Tentang Agama dan Spiritualitas di Era Artificial Intelligence?

Kemunculan pria lain, Sun, mengguncang hatinya, menghadirkan pilihan antara cinta yang penuh gairah atau stabilitas yang dingin.

Namun, semakin ia mendekati Sun, semakin ia menyadari bahwa kebebasan sejati bukanlah memilih antara dua lelaki, melainkan menemukan dirinya sendiri.

Dalam perjalanan ini, Sri memahami bahwa hidup adalah lautan yang luas, dan dirinya adalah nakhoda yang harus menentukan arah.

Baca Juga: Puisi Esai Denny JA: Aku, Bastille

-000-

Halaman:

Berita Terkait