Catatan Denny JA: Khotbah Filsafat Hidup Lewat Lagu, Inspirasi Film Bob Dylan A Complete Unknown (2024)
- Penulis : Krista Riyanto
- Minggu, 02 Maret 2025 10:27 WIB

Dylan tidak pernah benar-benar kembali ke folk. Ia tidak menyesali pilihannya. Ia tidak meminta maaf atas perubahan yang ia buat.
Ia mengajarkan dunia bahwa seorang seniman bukanlah milik siapa pun. Ia bukan milik penggemarnya, bukan milik zamannya, bahkan bukan milik dirinya sendiri.
Ia hanya suara yang bergema, mencari bentuk baru, mencari cara baru untuk menceritakan kisah lama dengan warna yang berbeda.
Bob Dylan, seperti yang selalu ia lakukan, tetap menjadi misteri. Seorang pengembara dalam musik, seorang penyair tanpa peta, seorang pemberontak yang bahkan tidak tahu apa yang ia tentang.
Dan mungkin, justru karena itu, ia akan selalu abadi.
-000-
Jika Dylan adalah filsuf, maka lagu-lagunya adalah kitab suci jalanan.
Dalam film ini, banyak lagu Dylan yang dinyanyikan. Tapi saya hanya ingin membahas satu lagu saja: Like A Rolling Stone. Frasa dari lagu inilah yang menjadi judul film A Complete Unknown.
Ini nyanyian yang menyingkap lebih dari sekadar melodi, melainkan juga filsafat hidup. Tak heran, lagu ini ditempatkan sebagai ranking pertama dari 500 lagu berpengaruh di dunia.
Baca Juga: Inilah Pengantar dari Denny JA Untuk Buku Culture and Politics in Sumatra and Beyond
Lagu ini berkisah tentang pola hidup yang selalu berulang dalam peradaban manusia. Tentang mereka yang pernah berjaya, pernah berada di puncak dunia, menikmati segala keistimewaan. Tapi pada suatu hari, semua itu direnggut tanpa belas kasih.