Catatan Denny JA: Khotbah Filsafat Hidup Lewat Lagu, Inspirasi Film Bob Dylan A Complete Unknown (2024)
- Penulis : Krista Riyanto
- Minggu, 02 Maret 2025 10:27 WIB

Ia tidak hanya mengganti aliran musiknya. Ia juga mengganti identitasnya, berkali-kali. Namanya, gaya hidupnya, caranya berbicara. Semuanya berubah sesuai dengan perjalanannya.
Ia adalah sosok yang misterius, sulit dipahami, seperti puisi yang maknanya terus berubah tergantung dari mana kita membacanya.
Di tengah ketenarannya, ia juga jatuh cinta. Joan Baez, ratu folk yang suaranya seperti kaca yang pecah dalam keindahan, menjadi bagian dari hidupnya selama empat tahun.
Mereka berbagi panggung, berbagi mimpi, berbagi lagu yang menjadikan mereka legenda.
Tapi Dylan bukanlah seseorang yang bisa ditahan oleh cinta. Ia bukan pujangga yang menulis soneta untuk satu hati selamanya.
Suatu hari, ia menulis lagu yang menjadi perpisahan: It Ain’t Me, Babe.
“Pergilah dari jendelaku, lenyaplah dalam malam yang pekat. Aku bukan dia, bukan aku yang kau cari.”
Dan begitu saja, ia pergi. Seperti angin yang tidak bisa dikurung dalam botol, seperti sungai yang tidak bisa ditahan dalam wadah kecil.
Ia terus berjalan, mencari sesuatu yang bahkan dirinya sendiri tidak tahu.
Baca Juga: Inilah Pengantar dari Denny JA Untuk Buku Culture and Politics in Sumatra and Beyond
-000-