“Khazanah Intelektual Islam”: Warisan Intelektual Nurcholish Madjid untuk Islam yang Inklusif dan Rasional
- Penulis : Khoirotun Nisak
- Rabu, 18 Juni 2025 16:00 WIB
.jpg)
ORBITINDONESIA.COM - Dalam gelombang kebangkitan identitas keagamaan yang semakin menguat di ruang publik, buku Khazanah Intelektual Islam karya Nurcholish Madjid hadir sebagai oase pemikiran yang tenang namun penuh daya dobrak.
Diterbitkan pertama kali pada 1984, buku ini merupakan kumpulan esai penting Cak Nur yang telah ia tulis di berbagai media.
Walaupun ditulis beberapa dekade lalu, isi dan napas pemikiran dalam buku ini masih sangat relevan dengan tantangan umat Islam hari ini—bahkan mungkin lebih relevan dari sebelumnya.
Baca Juga: Perkumpulan Penulis Satupena Akan Diskusikan Pemikiran Islam Cak Nur, Gus Dur, dan Buya Syafii
Cak Nur tidak mengajak kita sekadar “kembali ke masa lalu” Islam yang gemilang.
Ia justru mengajak kita untuk menghidupkan kembali semangat Islam sebagai agama yang terbuka terhadap ilmu, kebudayaan, dan dinamika zaman.
Buku ini membahas berbagai tema, mulai dari relasi agama dan negara, konsep keadilan sosial dalam Islam, pentingnya kebebasan berfikir, hingga kritik terhadap formalisme dalam beragama.
Baca Juga: Kenangan Omi, Istri Nurcholish Madjid: Cak Nur Bukan Tipe Suami yang Serba Harus Dilayani.
Semua ini dibahas dengan sangat jernih, jauh dari nada menggurui. Di sinilah letak keistimewaannya: ia tidak menyuruh, tapi mengajak berdialog.
Salah satu tulisan paling menggugah adalah ketika Cak Nur menjelaskan konsep sekularisasi. Dalam pandangannya, sekularisasi bukanlah upaya menjauh dari agama, tapi cara membersihkan agama dari manipulasi kekuasaan.
Ini adalah pemikiran radikal di masanya, yang tentu menuai kritik dari sebagian kelompok konservatif. Namun Cak Nur tetap teguh. Ia membedakan secara tajam antara “sekularisme” (sebagai ideologi yang memisahkan agama secara total dari ruang publik) dan “sekularisasi” (sebagai proses historis untuk membebaskan agama dari kepentingan duniawi).
Baca Juga: Muenster, Kota Sekularisasi di Jerman
Gagasan ini penting untuk mendudukkan kembali Islam dalam konteks demokrasi dan pluralitas modern.