Imam Mahdi vs Messiah: Akar Ideologis Permusuhan Iran dan Israel
- Penulis : Satrio Arismunandar
- Selasa, 17 Juni 2025 14:58 WIB

Oleh Agus Abubakar Arsal*
ORBITINDONESIA.COM - Di balik konflik panjang antara Republik Islam Iran dan Negara Israel, tersembunyi sebuah akar yang lebih dalam daripada sekadar geopolitik atau isu Palestina yang jarang dikaji: pertarungan dua visi mesianik tentang masa depan dunia.
Baik Iran maupun Israel berdiri di atas fondasi teologis yang melibatkan keyakinan akan hadirnya seorang tokoh penyelamat akhir zaman masing-masing dikenal sebagai Imam Mahdi dalam tradisi Islam (Syiah) dan Messiah dalam tradisi Yahudi (Juga sebagian Kristiani).
Baca Juga: Presiden Donald Trump: Ada Kemungkinan AS Bisa Terlibat dalam Konflik Israel - Iran
Konstitusi Iran: Negara di Bawah Bayang-Bayang Imam Mahdi
Iran bukan sekadar negara Islam; ia adalah negara dengan misi eskatologis.
Dalam Pembukaan Konstitusi Republik Islam Iran, secara eksplisit disebutkan bahwa negara ini berfungsi untuk "melanjutkan reformasi Imam Mahdi." Sementara dalam Pasal 5, ditegaskan bahwa: Selama Imam Mahdi (Imam Zaman) yang ghaib belum muncul, kepemimpinan harus dipegang oleh seorang fakih adil dan bertakwa...
Baca Juga: Pangkalan AS Terancam Diserang Militan Syiah Irak Jika Dukung Israel
Ini bukan sekadar pernyataan simbolik. Iran mengadopsi doktrin Wilayat al-Faqih, yaitu kepemimpinan ulama sebagai wakil sah dari Imam Mahdi di masa ghaib.
Dengan demikian, seluruh struktur negara Iran diposisikan sebagai sarana untuk menyiapkan kedatangan Imam Mahdi, sang penegak keadilan global dalam eskatologi Syiah (juga Sunni).
Imam Mahdi dalam pandangan Sunni dan Syiah adalah keturunan Nabi Muhammad, yaitu Imam ke-12 yang diyakini
ghaib sejak abad ke-9 (diyakini oleh Syiah khususnya) dan akan kembali di akhir zaman untuk menghancurkan kezaliman dan menegakkan keadilan universal (diyakini oleh umumnya kaum Muslimin).
Baca Juga: Sistem Pertahanan Udara Israel Lumpuh Saling Serang Sendiri, Peluru Kendali Iran Tak Terbendung
Dalam narasi ini, Zionisme dan hegemoni Barat sering dianggap sebagai simbol dari penindasan global yang akan ditumbangkan oleh Imam Mahdi.