Kolom
In Memoriam Ignes Kleden: Ikhtiar Mengintegrasikan Puisi ke Dalam Gerakan Sosial
- Penulis : Krista Riyanto
- Senin, 22 Januari 2024 19:01 WIB
Hukum setempat menetapkan hukuman nyawa ganti nyawa.
Tanpa rasa getir dia mencatat pemerintah memberikan tanggapan/ tapi untuk kasusku,/
itu sudah ketinggalan kereta./
Upaya hukum telat/
upaya diplomasi politik tak dirintis dari awal/
dan tidak ada pembelaan di pengadilan/
Ya, ya harus aku jalani/ hukuman pancung,/ ya ya, aku harus dipancung!
(sajak “Minah Tetap Dipancung”).
Kian terasa bahwa lemahnya pembelaan politik dan absennya pembelaan hukum, telah melahirkan pembelaan dalam puisi esai yang Anda hadapi sekarang ini.
III