DECEMBER 9, 2022
Kolom

In Memoriam Ignes Kleden: Ikhtiar Mengintegrasikan Puisi ke Dalam Gerakan Sosial

image
Ignas Kleden dalam kenangan. (OrbitIndonesia/kiriman)

Hukum setempat menetapkan hukuman nyawa ganti nyawa.

Tanpa rasa getir dia mencatat pemerintah memberikan tanggapan/ tapi untuk kasusku,/

itu sudah ketinggalan kereta./

Upaya hukum telat/

upaya diplomasi politik tak dirintis dari awal/

dan tidak ada pembelaan di pengadilan/

Ya, ya harus aku jalani/ hukuman pancung,/ ya ya, aku harus dipancung!

(sajak “Minah Tetap Dipancung”).

Kian terasa bahwa lemahnya pembelaan politik dan absennya pembelaan hukum, telah melahirkan pembelaan dalam puisi esai yang Anda hadapi sekarang ini.

III

Halaman:
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20

Berita Terkait