DECEMBER 9, 2022
Internasional

Usai Tragedi di Rafah, Konsultan AS Hengkang dari Proyek Bantuan Gaza yang Kontroversial

image
Warga Gaza sedang antre makanan (Foto: Xinhua)

ORBITINDONESIA.COM - Perusahaan konsultan manajemen terkemuka AS, Boston Consulting Group (BCG), yang membantu mengembangkan dan mengelola lembaga kontroversial Gaza Humanitarian Foundation (GHF), menarik diri dari proyek GHF tersebut, usai terjadi tragedi di Rafah.

Laporan The Washington Post pada Selasa, 3 Juni 2025, dengan mengutip juru bicara perusahaan, memberitakan bahwa penarikan diri perusahaan tersebut terjadi di tengah laporan insiden memalukan seputar distribusi bantuan kemanusiaan di daerah kantong Palestina tersebut.

Pada tanggal 1 Juni, media besar AS melaporkan, dengan mengutip kementerian kesehatan Gaza, bahwa tentara Israel menembaki warga sipil yang menerima bantuan kemanusiaan yang didistribusikan oleh GHF di Rafah. Tentara Israel (IDF) menolak tuduhan tersebut.

Baca Juga: Serangan Udara Israel Masih Berlanjut, Korban Jiwa di Gaza Bertambah Lagi 33 Orang

BGC dipekerjakan pada musim gugur tahun 2024 untuk membantu mengelola operasional yayasan tersebut. Namun saat ini, BCG dikabarkan telah mengakhiri kontraknya dengan yayasan tersebut dan seluruh tim yang bertugas di Tel Aviv.

BCG mulai terlibat dalam proyek ini pada musim gugur 2024, bertugas membantu mengelola operasional yayasan. Kini, perusahaan tersebut menyatakan telah memutus kontrak dan menarik seluruh tim yang bertugas di Tel Aviv.

Salah satu staf senior yang memimpin proyek bahkan dilaporkan diskors sementara untuk keperluan investigasi internal, menurut The Washington Post (TWP).

Baca Juga: Israel Terima Proposal AS untuk Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

Sementara itu, orang-orang yang mengetahui masalah tersebut mengatakan kepada surat kabar TWP bahwa GHF akan berjuang untuk dapat terus berfungsi tanpa para ahli konsultan yang membantu menciptakan lembaga kontroversial tersebut.

"Mereka benar-benar membuat roda operasional berputar," kata salah satu dari mereka.

Sebelumnya pada 19 Mei, jurnalis Axios Barak Ravid melaporkan, dengan mengutip pejabat senior Israel, bahwa Kabinet Keamanan Israel telah memutuskan untuk segera melanjutkan pengiriman bantuan kemanusiaan ke Jalur Gaza melalui saluran yang ada.

Baca Juga: Penyair Indonesia Membaca Gaza: Pertemuan Perdana WPM Indonesia, Suara Kemanusiaan yang Bergema dari TIM

Menurut rencana yang diusulkan oleh Israel itu, GHF akan mengirimkan bantuan kemanusiaan ke beberapa titik yang terkonsentrasi di Jalur Gaza selatan dan dikendalikan oleh militer Israel, Financial Times melaporkan.

Halaman:

Berita Terkait