ORBITINDONESIA.COM - Iran itu Persia, mata air purba tempat ilmu pengetahuan dan puisi menetes dari langit. Ia  nadi sejarah, denyut ingatan umat manusia.

Saat nenek moyang Eropa masih berdebat apakah mandi itu dosa, Persia sudah sibuk menghitung bintang dan menulis syair tentang cinta dan semesta.

Mereka membangun perpustakaan kala Eropa masih buang hajat di lubang tanah. Mereka membaca langit, sementara Eropa sibuk bertengkar soal sabun. Dan ketika agama-agama monoteistik baru belajar mengeja kata ‘iman’, Persia sudah menenun filsafat dari sutra dan api.

Baca Juga: Peneliti INDEF Ahmad Heri Firdaus: Indonesia Harus Bersiap Hadapi Dampak Lanjutan Konflik Iran-Israel

Kini, dua negara pendatang tanpa akar—satu sampah kolonial yang dilabeli Zionis, satu lagi kekaisaran dengan otot tapi tanpa jiwa—bersekutu menyalakan api perang, mencoba menghapus sebuah peradaban yang sudah ada ketika mereka masih mitos.

Ironis, bukan? Dua bayi sejarah dengan tangan berdarah, ingin melenyapkan Persia—ibu tua peradaban, yang pernah mengajari dunia tentang langit, cinta, dan cahaya.

Oleh Susana Bulhawa.***