DECEMBER 9, 2022
Kolom

Catatan Denny JA: Komunitas Agama dan Spiritual di Era Artificial Intelligence

image
(OrbitIndonesia/kiriman)

Dewa terdiam sejenak. Ia menarik napas dalam-dalam, membiarkan kata-kata itu meresap.

Sebelumnya, ia sering merasa bahwa agama adalah sesuatu yang eksklusif, bahwa untuk memahami sebuah ajaran, seseorang harus menjadi bagian dari komunitas tertentu.

Tetapi kini, dalam hitungan detik, ia bisa melihat bahwa kebijaksanaan bukanlah milik satu golongan saja.

Baca Juga: Bali Tak Menyembah Patung: Catatan Paradoks Wayan Suyadnya

Ia mengetik pertanyaan lain: “Bagaimana cara mencintai tanpa takut kehilangan?”

Kali ini, AION menampilkan ajaran Hindu dari Bhagavad Gita:

“Lakukanlah segalanya dengan cinta, tetapi jangan menggantungkan kebahagiaanmu pada hasilnya.”

Baca Juga: Catatan Denny JA: Menyambut Peluncuran Buku Puisi Esai Negara Dalam Gerimis Puisi Karya Isti Nugroho

Lalu muncul perkataan Yesus dari Injil:

“Kasihilah sesamamu seperti dirimu sendiri.”

Di bawahnya, dari ajaran Sufi Rumi:

Baca Juga: Catatan Denny JA: Menyambut Agama di Era Artificial Intelligence, Tak Bersama Durkheim, Weber, dan Karl Marx

“Jangan bersandar pada bentuk cinta yang bisa lenyap. Cintailah dengan cara yang tak bisa diambil oleh waktu.”

Halaman:

Berita Terkait