Catatan Denny JA: Tafsir yang Berbeda tentang Kurban Hewan di Era Animal Rights
- Penulis : Krista Riyanto
- Rabu, 28 Mei 2025 06:55 WIB

Di masa depan, agama mungkin tidak akan lagi membutuhkan darah untuk berbicara dengan langit. Seperti halnya manusia meninggalkan penyembahan berhala, mungkin kita juga akan meninggalkan penyembelihan sebagai komunikasi dengan Tuhan.
Yang akan kita sembelih bukanlah makhluk hidup lain,
tetapi kesombongan, kemalasan, ketamakan, dan dendam.
Dan mungkin, saat itulah agama benar-benar mencapai maknanya:
Menjadi jalan pulang kepada kasih.
-000-
Perbedaan antara makan daging sebagai konsumsi dan menjadikannya sebagai ritus agama bukan sekadar soal tindakan, tapi soal nilai, kesadaran, dan spiritualitas.
Menolak menyakiti atas nama Tuhan, meski masih memakan hewan sebagai bagian dari kebutuhan hidup, bisa menjadi langkah awal transformasi batin. Ini adalah upaya menyelaraskan iman dengan empati, ritual dengan nurani, ajaran dengan kasih universal.
Di tengah dunia yang makin sadar akan hak hewan dan ekologi, tafsir ini bukan hanya sah, tapi perlu dirayakan.***
Jakarta, 28 Mei 2025