DECEMBER 9, 2022
Kolom

Catatan Denny JA: Tafsir yang Berbeda tentang Kurban Hewan di Era Animal Rights

image
(OrbitIndonesia/kiriman)

Review Buku “Hewan dan Ritus Agama” (2025), Akan Menguatkah Tafsir Kurban Yang Tak Lagi Menyembelih Hewan?

ORBITINDONESIA.COM - Di sebuah halaman rumah sederhana di Jawa Tengah, menjelang Idul Adha, sebuah adegan pilu tersaji: seorang bocah laki-laki memeluk kepala kambing peliharaannya dengan erat.

Ia tersedu, air matanya menetes ke bulu kambing yang telah disisir rapi. Di sekelilingnya, panitia kurban telah datang, namun dunia si bocah seakan runtuh.

Video itu dibagikan oleh akun Twitter @komiktipe. Dalam video tersebut, terdengar suara bocah itu, penuh ketulusan dan luka:

“Nggak mau kambingnya dede dipotong… sedih kalau kambingnya dibunuh. Kambingnya jangan dipotong…”

Ia tidak berteriak, tidak memberontak—hanya menangis. Tapi tangisan itu seperti merobek langit.

Di antara isaknya, ia bercerita: kambingnya itu baik, bahkan bisa dinaiki seperti kuda.

Ada kasih di sana. Bukan kepemilikan, melainkan persahabatan.

Sang ibu mencoba menenangkan dengan kalimat yang biasa diucapkan orang dewasa,

“Nanti kambingnya masuk surga…”

Halaman:

Berita Terkait