DECEMBER 9, 2022
Kolom

Catatan Denny JA: Agama yang Berdampingan dengan Positive Psychology dan Neuroscience

image
(OrbitIndonesia/kiriman)

Saya menelusuri aneka riset sepanjang 30 tahun dari positive psychology dan neuroscience. Dari sana, saya melahirkan konsep “3P + 2S”, sebuah formula yang menawarkan jalan baru bagi manusia modern untuk mencapai kesejahteraan psikologis dan hidup yang lebih bermakna.

Dari 3P itu, P pertama adalah Personal Relationship. Di pusat kehidupan yang bahagia, ada sesuatu yang tak tergantikan: hubungan yang bermakna. Sepanjang sejarah, manusia selalu menemukan kebahagiaan dalam kebersamaan.

Para filsuf dari berbagai zaman, dari Aristoteles hingga Confucius, telah menekankan hidup yang baik itu hidup yang dipenuhi oleh hubungan yang sehat. Dan kini, riset ilmiah membuktikannya.

Baca Juga: Catatan Denny JA: Menyambut Peluncuran Buku Puisi Esai Negara Dalam Gerimis Puisi Karya Isti Nugroho

Studi Harvard yang berlangsung lebih dari tujuh dekade menemukan satu kesimpulan tak terbantahkan. Kualitas hubungan sosial seseorang menentukan seberapa bahagia dan sehat hidupnya.

Bukan kekayaan, bukan kesuksesan, bukan popularitas, tetapi hubungan yang tulus dan mendalam yang menjadi fondasi bagi hidup bahagia.

Hubungan yang baik, entah dengan pasangan, keluarga, sahabat, atau komunitas, adalah pilar pertama dalam menemukan kebahagiaan yang sejati. Bukan jumlah teman yang membuat seseorang bahagia, tetapi kedalaman dan kehangatan hubungan itu sendiri.

Baca Juga: Catatan Denny JA: Menyambut Agama di Era Artificial Intelligence, Tak Bersama Durkheim, Weber, dan Karl Marx

Seseorang yang memiliki satu sahabat sejati sering kali lebih bahagia dibanding mereka yang dikelilingi ratusan kenalan yang dangkal saja.

Namun, hubungan sosial saja tidak cukup. Kebahagiaan juga tergantung pada cara kita memandang dunia. P kedua dari 3P itu adalah Positivity. 

Mereka yang mampu berpikir positif dan mengelola emosi dengan sehat cenderung lebih bahagia daripada mereka yang terjebak dalam pola pikir negatif.

Baca Juga: Catatan Denny JA: Khotbah Filsafat Hidup Lewat Lagu, Inspirasi Film Bob Dylan A Complete Unknown (2024)

Neurosains telah menunjukkan otak manusia dapat dilatih untuk lebih bahagia melalui kebiasaan-kebiasaan sederhana. Misalnya, sikap bersyukur, berfokus pada solusi, dan menemukan makna dalam setiap pengalaman.

Halaman:

Berita Terkait