Melawan Diskriminasi dengan Puisi: Kata Pengantar Denny JA untuk Kumpulan Puisi Anti Diskriminasi dan Pro Toleransi
- Penulis : Krista Riyanto
- Senin, 03 Juni 2024 09:13 WIB
(Judul: Bulan di Atas Menara. Dibacakan di acara: Perayaan Tahun Baru Naw-Ruz Agama
Bahai, yang diselenggarakan oleh Esoterika Forum Spiritualitas,
Selasa, 21 Maret 2023)
Juga ini cuplikan puisi karya Ahmad Gaus lainnya.
“Pandanglah sekeliling kita.
Burung-burung bersaudara dengan pepohonan.
Kupu-kupu bersaudara dengan bunga.
Sungai-sungai bersaudara dengan bebatuan.
Bulan bersaudara dengan kegelapan malam.
Bintang-bintang bersaudara dengan kesepian.
Lalu siapa saudaraku di dunia ini?
Hujan lebat dan banjir adalah saudaraku.
Debu dan angin musim kemarau adalah saudaraku.
Pohon-pohon di pinggir jalan adalah saudaraku.
Kucing-kucing dan anjing-anjing liar adalah saudaraku.
Kita adalah satu.
Tapi lihat
Di kota-kota yang dipenuhi oleh penindasan.
Setiap orang terpisah dari yang lainnya.
Semua makhluk merasa kesepian.
Karena satu sama lain ingin saling menguasai.
Setiap bentuk keyakinan merasa lebih tinggi dari
yang lainnya.
Mereka menciptakan hirarki.
untuk memuaskan ego sendiri.
Melawan hukum semesta yang serasi.
(Judul: MERAYAKAN RAKSHA BANDHAN. Dibacakan di acara Perayaan Raksha Bandhan, Esoteri ka Forum
Spiritualitas dan Brahma Kumaris, Sabtu 2 September 2023)
-000-