Denny JA: Sastra Menjadi Alat Diplomasi Anarbangsa yang Efektif, Termasuk Mendamaikan Israel dan Palestina
- Penulis : Krista Riyanto
- Selasa, 30 April 2024 08:10 WIB
ORBITINDONESIA.COM – Penggagas sekaligus penasihat komunitas puisi esai ASEAN, Denny JA mengatakan, sastra akan menjadi alat diplomasi yang lebih efektif, termasuk mendamaikan Israel dan Palestina.
“Sekecil apapun, puisi esai sudah ikut menjadi medium para sastrawan di Indonesia dan Malaysia menulis bersama dalam satu buku, mengenai pengalaman dua bangsa, sejak zaman Bung Karno hingga sekarang,“ demikian Denny JA sewaktu bertemu komunitas puisi esai Malaysia di Kota Kinabalu, Sabah, Minggu 28 April 2024.
Dalam pertemuan dengan komunitas puisi esai Malaysia tersebut, hadir pula menteri Sabah Datuk Mohamad Arifin, presiden puisi esai ASEAN Datuk Jasni Matlana, akademisi Prof Dr. Ramzah Dambul, petinggi negara dan budayawan setempat.
Menurutnya, individu di dunia akan semakin intens berinteraksi karena perkembangan teknologi. Mereka perlu diakrabkan dengan diplomasi di level civil society dan budaya.
“Pada waktunya, kita bisa pula mengajak sastrawan dan peminat puisi di Palestina dan Israel, yang merindukan dua bangsa ini hidup damai dalam dua negara yang berdaulat, untuk sama sama menuliskan kisah mereka dalam puisi esai.”
“Pada saat itu akan semakin terlihat betapa diplomasi sastra bisa dikembangkan memperkaya diplomasi politik.”
Denny JA menyambut dengan suka cita pernyataan Datuk Jasni yang mengatakan bahwa puisi esai telah didukung pemerintah Malaysia.
Denny JA juga menggarisbawahi Kota Kinabalu resmi menjadi ibu kota komunitas puisi esai internasional karena dari kota ini, puisi esai goes to ASEAN.
Ia menambahkan, hubungan antarnegara tidak hanya memerlukan diplomasi politik pejabatnya, tapi perlu diplomasi ilmu kalangan ilmuwan, juga diplomasi sastra budayawannya.
“Kita membutuhkan tidak hanya pengertian dan kerja sama pejabat politiknya, namun juga keakraban dari civil society-nya. Salah satunya melalui puisi esai,” ujar Denny JA.