Rangking Jokowi dan Prabowo dalam Sejarah Presiden: Pengantar Denny JA di Buku Kumpulan 76 Penulis tentang Pilpres
- Penulis : Krista Riyanto
- Kamis, 30 Mei 2024 08:14 WIB
ORBITINDONESIA.COM - Akankah Joko Widodo akrab disapa Jokowi dan Prabowo Subianto mampu bertahan disukai dalam memori kolektif mayoritas publik Indonesia, untuk waktu yang sangat lama?
Di tahun 2045, di tahun ke-100 Indonesia merdeka, bagaimana posisi Jokowi dan Prabowo?
Bagaimana sejarawan menempatkan Jokowi dan Prabowo dalam ranking seluruh legacy presiden Indonesia?
Pertanyaan ini yang pertama muncul ketika saya membaca lebih dari 70 esai penulis Indonesia. Mereka mengeskpresikan kesan dan analisis. Yang dibahas adalah pemilu presiden Indonesia 2024, dan seputarnya.
Ketika merenungkan hal di atas, yang terlintas pertama dua sejarahwan Amerika Serikat, Arthur Schelesinger, Sr dan putranya: Arthur Schelesinger, Jr.
Sebuah survei tahun 1948 oleh Schlesinger, yang mengumpulkan opini 75 sejarawan. Putra Schlesinger, Arthur M. Schlesinger Jr., membuat jajak pendapat yang sama pada tahun 1996.
Forum sejarawan di Amerika Serikat membuat peringkat presiden paling berpengaruh dalam sejarah. Abraham Lincoln, George Washington, Franklin Roosevelt, sampai Thomas Jefferson masuk dalam rangking lima besar.
Untuk Indonesia, akankah Jokowi dan Prabowo masuk lima besar presiden Indonesia yang meninggalkan legacy di tahun 2045 itu?
-000-
Baca Juga: Elza Peldi Taher: Denny JA, Penulis Lari Cepat 100 Meter
Survei presiden di Amerika Serikat melibatkan sejarawan. Mereka menetapkan lima kriteria penilaian tentang presiden Amerika Serikat yang dianggap paling tinggi legacy-nya.
Pertama: Kepemimpinan dalam menangani krisis. Ini menyangkut kemampuan presiden untuk memimpin bangsa melalui masa-masa sulit dan krisis besar, seperti perang atau depresi ekonomi.
Kedua: Prestasi dan kebijakan. Ini tentang prestasi signifikan dan kebijakan yang memiliki dampak jangka panjang, baik dalam bidang domestik maupun internasional.
Ketiga: Karakter dan integritas. Kualitas pribadi presiden, termasuk kejujuran, integritas, dan etika kerja juga dinilai.
Keempat: Visi dan inovasi. Presiden juga ditimbang dari sisi kemampuannya untuk menginspirasi dan membawa perubahan yang inovatif dan visioner untuk masa depan bangsa.
Kelima: Kemampuan politik. Ini menyangkut keahlian dalam navigasi politik, termasuk kemampuan untuk bekerja dengan wakil rakyat di legislatif. Juga ia mampu membangun konsensus di antara para elite politik sangat berpengaruh.
Tapi dalam praktik politiknya, seorang presiden sering kali dikenang dan dihormati karena satu program atau kebijakan utama saja. Tapi kebijakan utama itu sangat mencolok dan memiliki dampak besar serta bertahan lama.
Satu kebijakan publik saja dapat membuat seorang presiden hidup dalam memori kolektif untuk waktu yang sangat lama.
Pasti itu untuk program atau kebijakan publik yang tidak hanya mencerminkan visi dan kepemimpinan presiden tersebut. Ia juga sering kali mengubah arah negara dan meninggalkan warisan yang berpengaruh.
Contoh satu program saja, program utama, kebijakan publik berdampak besar dari Presiden Amerika Serikat adalah di bawah ini.
Abraham Lincoln untuk kebijakan publik Proklamasi Emansipasi (1863). Lincoln mengeluarkan Proklamasi Emansipasi selama Perang Saudara, yang mengumumkan pembebasan budak di negara-negara Konfederasi.
Ini menandai langkah besar menuju penghapusan perbudakan di Amerika Serikat. Ia juga mengubah sifat perang menjadi perjuangan untuk kebebasan dan hak asasi manusia.
Proklamasi ini mengarah pada pengesahan Amandemen Ketigabelas. Yaitu menghapuskan perbudakan di seluruh negeri, menjadikan Lincoln sebagai simbol persatuan dan kebebasan.
George Washington (1789-1797) untuk kebijakan publik menolak diangkat menjadi raja atau presiden seumur hidup. Ia ingin membangun tradisi republik bahwa penguasa itu dipilih dalam waktu terbatas. Sikap ini memberi efek besar bagi tumbuhnya demokrasi.
Franklin D. Roosevelt mencuat dengan Program Utama The New Deal (1933-1939). Ia memperkenalkan serangkaian program reformasi ekonomi dan sosial untuk mengatasi depresi besar.
Program ini termasuk social security, pengaturan perbankan, dan proyek pekerjaan umum besar-besaran.
The New Deal mengubah peran pemerintah federal dalam kehidupan ekonomi dan sosial. Ia juga memperkuat jaring pengaman sosial, dan membawa stabilitas ekonomi selama masa krisis.
Thomas Jefferson dikenang karena kebijakannya membeli teritori Louisiana (1803). Jefferson berhasil membeli wilayah Louisiana dari Prancis, yang menggandakan ukuran wilayah Amerika Serikat dengan harga sekitar 15 juta dolar AS.
Pembelian ini membuka wilayah baru untuk ekspansi barat, memperkuat posisi AS sebagai kekuatan besar. Ia juga memfasilitasi pertumbuhan ekonomi dan populasi yang cepat.
Lyndon Johnson (1963-1968) dikenang karena kebijakan publik Great Society. Program ini secara signifikan meningkatkan hak-hak sipil dan kondisi sosial-ekonomi.
-000-
Bagaimana dengan Jokowi dan Prabowo?
Legacy apa yang akan mereka ciptakan, yang efeknya panjang?
Tentu dua presiden ini akan dinilai secara komprehensif kurang lebih dengan lima kriteria di atas.
Tapi sebagaimana presiden Amerika Serikat yang menempati rangking atas, ada satu program utama Jokowi dan Prabowo yang potensial mengharumkan mereka jika itu berhasil. Itu kebijakan publik yang khas, juga berdampak luas.
Yang khas dari Jokowi adalah kebijakan publik Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, memindahkan ibu kota dari Jakarta ke Kalimantan Timur.
Yang unik dari Prabowo adalah program yang dijanjikannya ketika Pilpres 2024: makan siang gratis.
Tujuan utama program IKN untuk mengatasi berbagai masalah di Jakarta. Antara lain: kepadatan penduduk, kemacetan lalu lintas, polusi, dan penurunan tanah.
Selain itu, pemindahan ini bertujuan untuk mendorong pemerataan pembangunan dan ekonomi di luar pulau Jawa.
Masalahnya, sejarah menyediakan kasus pindah ibu kota yang berhasil, dan juga yang gagal.
Contoh yang berhasil: Brasília, Brasil (1960). Mengapa ia berhasil? Itu kombinasi antara perencanaan yang matang, dukungan penuh dari pemerintah, investasi besar dalam infrastruktur, dan tujuan strategis untuk memajukan wilayah tengah Brasil.
Contoh pindah ibu kota yang gagal: Naypyidaw, di Myanmar (2005). Mengapa ia dianggap gagal? Ibu kota di Myanmar tidak benar-benar pindah. Naypidaw menjadi kosong seperti kota mati.
Kegagalan pindah ibu kota ini terjadi karena gabungan beberapa sebab. Kurangnya perencanaan, implementasi tergesa-gesa, lokasi terpencil, korupsi dan minimnya infrastruktur awal.
Ukuran kesuksesan pindah ibu kota seperti di Brasil adalah peningkatan ekonomi yang signifikan, terciptanya pusat pemerintahan yang efisien.
Itu juga ditandai oleh pengembangan infrastruktur yang mendorong urbanisasi dan pemerataan pembangunan.
Sebaliknya, kegagalan seperti di Myanmar diukur dari ketidakmampuan menarik populasi yang cukup, terbatasnya infrastruktur dan layanan dasar.
Hal itu juga terbaca dari biaya yang dikeluarkan tidak sebanding dengan manfaat yang diperoleh. Ibu kota baru akibatnya tidak berfungsi efektif sebagai pusat pemerintahan atau mendorong perkembangan ekonomi.
-000-
Program makan siang gratis yang menjadi salah satu program utama Prabowo Subianto bertujuan untuk menyediakan makanan bergizi secara gratis bagi siswa-siswa sekolah di seluruh Indonesia.
Tujuan dari program ini adalah untuk meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan anak-anak. Program ini juga mengurangi angka malnutrisi, serta meningkatkan prestasi akademis dan kehadiran di sekolah.
Sejarah juga menyediakan contoh program makan siang gratis yang sukses dan juga yang gagal.
Contoh program makan siang gratis yang sukses hadir di Jepang. Program ini didesain dengan baik, dengan menu yang seimbang dan sehat, disesuaikan dengan kebutuhan gizi anak-anak.
Program ini didukung penuh oleh pemerintah dan telah menjadi bagian dari sistem pendidikan selama beberapa dekade.
Selain menyediakan makanan, program ini juga mengajarkan anak-anak tentang pentingnya pola makan sehat.
Orang tua dan komunitas sekolah turut serta dalam program ini, membantu dalam persiapan dan menyediakan makanan.
Ukuran keberhasilan adalah meningkatnya kesehatan, menurunnya angka malnutrisi dan obesitas pada anak-anak.
Juga itu diukur dengan prestasi akademis siswa. Berlangsung pula penurunan angka ketidakhadiran siswa karena penyakit yang berkait dengan gizi buruk.
Sedangkan contoh program makan siang gratis yang gagal terjadi di India.
Mengapa gagal?
Itu karena kurangnya fasilitas dapur yang memadai, kualitas makanan yang buruk, dan ketidakdisiplinan dalam penyediaan makanan.
Terjadi pula korupsi dan penyalahgunaan dana yang seharusnya digunakan untuk program makanan.
Kasus-kasus keracunan makanan karena sanitasi yang buruk dan pengawasan kualitas yang kurang ketat juga terjadi.
Program ini di India juga tidak diterapkan secara merata di seluruh wilayah. Beberapa daerah tidak mendapat manfaat yang sama.
-000-
Tulisan ini dibuat tahun 2024. Sedangkan 2045 itu masih dua puluh tahun lebih ke depan. Banyak hal yang mungkin terjadi, yang tak bisa dianalisis dengan mata masa kini.
Tapi Jokowi dan Prabowo sudah memiliki maskot program utama: kebijakan publik IKN dan Makan Siang (Bergizi) Gratis. Sisanya tergantung dari komitmen pemimpin politik, birokrasi yang kompeten, dan tersedianya dana anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN).
Jika dalam satu periode pemerintahan berlangsung begitu banyak program berbiaya sangat tinggi, kendala yang ada acapkali bukan pada komitmen politik, tapi ketersediaan dana APBN.
Pertanyaannya apakah IKN dan makan siang gratis, kedua kebijakan publik ini dapat meluncur bersama, tertampung oleh APBN yang kini ada?
Jika tak tertampung di APBN, seberapa luas investasi pihak swasta bisa dimobilisasi untuk meluncurkan keduanya, IKN dan makan siang gratis, sekaligus?
Buku ini berisi banyak lagi opini mengenai tokoh presiden Jokowi, Prabowo, dan isu seputarnya. Sebanyak 74 tulisan, umumnya dari Perkumpulan Penulis Indonesia Satupena. Banyak juga penulis di luar asosiasi penulis itu.
Pemilu presiden terlalu besar jika hanya diserahkan kepada para politisi, dan partai politik.
Publik luas, pengusaha, civil society, termasuk para penulis juga perlu bersuara, menyatakan sikapnya.
Ini juga kutipan seorang penulis: “Sebuah mahakarya yang lahir dari renungan batin terdalam selalu mampu melampaui waktu, dan menjadikan sang penciptanya abadi di hati manusia.”
Penulisnya bernama Virginia Wolf, di tahun 1925. Mahakarya ini tak hanya untuk karya sastra atau seni. Kita menafsirnya, ini juga bisa diterapkan untuk karya sejenis kebijakan publik yang diciptakan pemimpin seperti presiden.
Seorang presiden juga bisa abadi dalam memori kolektif manusia, atau sebagian penduduk, jika ia meninggalkan legacy dengan program utama, kebijakan publik yang mengubah masyarakatnya. ***
CATATAN
(1) Arthur Shiclesinger, Sr merintis rangking kinerja para presiden dalam sejarah.
Rank and Electoral Success of U.S. Presidents: Schlesinger and... | Download Table