Mereview Pemikiran Denny JA tentang Agama Menjadi Warisan Kultural Milik Bersama
- Penulis : Dimas Anugerah Wicaksono
- Jumat, 14 April 2023 10:16 WIB
Denny tidak berargumen tanpa data. Sebagaimana dilaporkan oleh Gaus, argumennya didasarkan pada riset kuantitatif.
Kita tidak diberi informasi detail tentang proses dan hasil riset itu. Gaus melaporkan pendirian Denny secara menarik dengan bahasa yang populer dan mudah dibaca. Tampak dia menjadi juru bicara yang fasih bagi Denny.
Namun dalam laporannya tidak selalu jelas mana komentarnya dan pendirian Denny yang dilaporkannya. Di sini saya mengandaikan saja bahwa hasil riset itu benar dan valid, dan laporan Gaus persis mencerminkan pemikiran Denny.
Dalam buku Gaus dilaporkan fakta menarik yang tampaknya meneguhkan tesis sekularisasi, seperti: meningkatnya jumlah mereka yang tidak mau terikat pada institusi agama, korelasi antara ketidakberagamaan dan rendahnya tingkat korupsi, kaitan agama dan kemiskinan dan keterbelakangan, irrelevansi agama untuk kebahagiaan, hubungan antara agama dan kurangnya tingkat kecerdasan, dst.
Dari fakta dan data itu tampak jelas bahwa alih-alih peran positif, agama justru memainkan peran negatif dalam masyarakat. Dalam laporan tidak spesik disebutkan, yang bermain itu agama apa, denominasi mana, atau sekte apa.
Jumlah agama 4.300 buah, jumlah sangat fantastis untuk bisa dirangkum dalam satu kategori “agama”.
Di samping itu semua, klaim-klaim agama yang selama ini dianggap benar secara faktual dapat digugurkan dengan mengajukan fakta-fakta ilmiah yang menentang klaim-klaim itu.
Sains modern yang telah berperan dalam proses sekularisasi dunia tampaknya akan menunjukkan kesalahan klaim-klaim itu.
Denny mendukung sains modern. Pendiriannya sejalan dengan temuan-temuan dalam kritik sejarah (historical criticism) terhadap kitab suci yang sudah mulai dikembangkan di Barat sejak abad ke-18.
Temuan-temuan itu memastikan bahwa Adam, Nuh, dan Musa bukanlah tokoh-tokoh historis. Temuan seperti itu jelas-jelas mengguncang literalisme skriptural para konservatif agama.