DECEMBER 9, 2022
Kolom

Catatan Denny JA: Bingkisan Lebaran Dari Presiden Prabowo Subianto dan Seskab Teddy Indra Wijaya yang Menyentuh

image
(OrbitIndonesia/kiriman)

-000-

Di zaman media sosial, sentuhan manusiawi tak harus hadir dalam bentuk bingkisan atau kartu pos.

Ia bisa menempuh jalur yang lebih cepat namun tetap hangat. Misalnya pesan pribadi melalui WhatsApp, email, atau bahkan DM yang ditulis dengan tulus.

Baca Juga: Catatan Denny JA: Sejarah Surat Cinta bagi yang Telah Tiada

Sebuah ucapan ulang tahun dari seorang pemimpin, dikirim langsung ke ponsel rakyat, bisa menjadi penanda bahwa politik tidak melupakan manusia.

Bukan pesan massal, bukan pesan datar yang disalin-tempel. Tapi kata-kata yang mencerminkan perhatian.

Teknologi, jika digunakan dengan niat mendekat, justru bisa memperluas kehangatan. AI bahkan memungkinkan pemimpin menyapa jutaan rakyat dengan cara yang terasa personal—karena pesannya disesuaikan dengan kondisi dan cerita masing-masing.

Baca Juga: Catatan Denny JA: Ketika Kuputari Kakbah

Dulu, rakyat hanyalah angka dalam statistik. Kini, mereka bisa menjadi nama, cerita, dan harapan—yang disapa satu per satu, oleh kekuasaan yang belajar mendekat, bukan sekadar memerintah.

Ia adalah warisan yang perlu ditradisikan oleh seluruh pelayan publik—menteri, anggota parlemen, kepala daerah, hingga pejabat paling lokal.

Sebab dalam kesederhanaan sebuah sapaan, tersimpan kepercayaan yang tulus. Dan kepercayaan adalah pondasi yang lebih kukuh di samping program yang nyata.

Baca Juga: Catatan Denny JA: 10 Pesan Spiritual Universal, Realitas Itu Bersifat Spiritual

Pemimpin yang hadir tidak hanya di layar, tetapi juga di hati, akan lebih dikenang. Sebab dalam dunia yang serba cepat dan penuh distraksi, perhatian kecil justru menjadi penanda kehadiran yang sesungguhnya.

Halaman:

Berita Terkait