Inspirasi Politik dari Mata Air Bung Karno dan Sjahrir: Pengantar dari Denny JA untuk Buku Puisi Esai Isti Nugroho
- Penulis : Krista Riyanto
- Kamis, 04 Juli 2024 08:40 WIB
Dari sini, Soekarno menyimpulkan bahwa sistem ekonomi yang eksploitatif harus diubah untuk menciptakan keadilan sosial.
Soekarno mencoba menggabungkan tiga kekuatan besar di Indonesia—Nasionalisme, Agama, dan Komunisme—dalam satu konsep yang disebut Nasakom.
Ia percaya bahwa dengan mengintegrasikan ketiga elemen ini, Indonesia dapat mencapai keseimbangan politik dan sosial.
Nasionalisme Soekarno adalah tentang persatuan dan kebersamaan dalam keragaman, serta penggabungan kekuatan-kekuatan yang berbeda untuk mencapai tujuan nasional.
Sutan Sjahrir melihat Indonesia dari kacamata yang berbeda.
Sebagai seorang sosialis demokrat, ia melihat sosialisme sebagai jalan untuk mencapai keadilan sosial dan pemerataan ekonomi di Indonesia.
Sosialisme yang diperjuangkannya berakar pada nilai-nilai demokrasi dan hak asasi manusia.
Sjahrir percaya bahwa hanya melalui sistem yang demokratis dan inklusif, rakyat Indonesia dapat mencapai kemakmuran dan kebebasan sejati.
Sjahrir sangat mendukung demokrasi parlementer, di mana kekuasaan eksekutif bertanggung jawab kepada parlemen yang dipilih secara bebas oleh rakyat.
Dia percaya bahwa demokrasi parlementer adalah cara terbaik untuk menjamin partisipasi politik yang luas dan menjaga kebebasan sipil.