Inspirasi Politik dari Mata Air Bung Karno dan Sjahrir: Pengantar dari Denny JA untuk Buku Puisi Esai Isti Nugroho
- Penulis : Krista Riyanto
- Kamis, 04 Juli 2024 08:40 WIB
ORBITINDONESIA.COM - “Manusia bisa mati. Negara bisa jatuh dan hilang. Tetapi gagasan yang kuat akan terus hidup dari generasi ke generasi.”
Demikianlah kutipan dari John F. Kennedy. Ini yang teringat ketika saya membaca puisi esai Isti Nugroho berjudul: Berkisar di antara Soekarno dan Sjahrir.
Dua pendiri negara itu, Bung Karno dan Bung Sjahrir, sudah wafat puluhan tahun lalu. Tapi gagasannya terus hidup.
Gagasan mereka juga hidup dalam sikap politik Isti Nugroho. Ia ekspresikan itu lewat kata-kata:
“Di antara Soekarno dan Sjahrir
Kutemukan dua mata air.
Deras mengalir ke tanah-tanah kering.
Menjelma jadi sungai-sungai bening.”
Isti Nugroho menceritakan perjumpaannya dengan pemikiran Bung Karno dan Bung Sjahrir melalui metafora:
“Semasa kecil aku suka mandi di sungai yang dijaga Pak Marhaen.”