DECEMBER 9, 2022
Buku

Denny JA Terbitkan Buku Berjudul: Dengan Science, Memenangkan Pilpes 2024, Transkrip 100 Video Ekspresi Data

image
Buku berjudul

ORBITINDONESIA.COM - Betapa berbedanya pandangan sebagian kalangan terpelajar dan mayoritas pemilih di Pilpres 2024. Kalangan terpelajar di media, juga civil society, guru besar kampus mengkritik Jokowi, Gibran, dan Prabowo keras sekali, mulai bulan November 2023- Febuari 2024.

Yang terjadi Prabowo-Gibran justru tambah populer dan akhirnya menang satu putaran saja.

Aneka paradoks ini termasuk yang dibahas dalam buku Denny JA, berjudul “Dengan Science, Memenangkan Pilpres 2024, Transkripsi 100 Video Ekspresi Data Denny JA.” Buku itu 1 Juli 2024 resmi diluncurkan.

Baca Juga: 4 Lukisan Denny JA Artificial Intelligence: Hening adalah Bahasa Tuhan

Berbagai paradoks lainnya juga dianalisis di buku itu. Bulan Agustus 2023, LSI Denny JA mengumumkan lewat publikasi persnya.

Prabowo, jika berpasangan dengan Gibran, akan mengalahkan Ganjar dengan pasangannya dan Anies dengan pasangannya.

Inilah survei pertama, dengan riset dan data mengumumkan Prabowo mungkin menang jika berpasangan dengan Gibran.

Baca Juga: Anwar Putra Bayu: Dunia Anak dalam Lukisan Artificial Intelligence (AI) Denny JA

Seketika, publikasi LSI Denny JA ini membingungkan banyak orang. Bagaimana mungkin Gibran bisa membantu Prabowo menang dalam pilpres?

Apalagi waktu itu, di bulan Agustus 2023, masih ada undang-undang yang melarang calon presiden (Capres) dan calon wakil presiden (Cawapres) untuk maju jika belum berusia 40 tahun.

Watu itu, Gibran belum berusia 40 tahun. Secara undang-undang mustahil Gibran bisa dicalonkan sebagai calon wakil presiden.

Baca Juga: Shafwan Hadi Umry: Menonton Lukisan Denny JA

Dicalonkan saja mustahil, apalagi diprediksi menang?

Lalu di bulan November 2023, Mahkamah Konstitusi membolehkan mereka yang belum berusia 40 tahun untuk maju sebagai Capres atau Cawapres, sejauh pernah menjadi kepala daerah. Akhirnya, Gibran pun memenuhi syarat untuk diajukan sebagai calon wakil presiden.

Seketika, serangan publik keras sekali kepada Gibran. Common sense waktu itu merasa suara pasangan Prabowo-Gibran, akan turun drastis. Bukankah kritik atas mereka dahsyat sekali, bertubi-tubi.

Namun, LSi Denny JA justru mengumumkan sebaliknya. Prabowo setelah dipasangkan dengan Gibran secara resmi justru melompat tinggi sekali, meninggalkan Ganjar Pranowo jauh sekali.

Sebelum itu, antara Ganjar dan Prabowo, elektabilitas mereka saling mengalahkan. Tapi ketika Gibran dikritik luas, Denny JA justru mengumumkan pasangan Gibran dan Prabowo justru melesat, meninggalkan pasangan Ganjar dan Mahfud di atas 10 persen.

Bukankah ini di mata sebagian kalangan terpelajar waktu itu aneh bin ajaib?

Denny JA keras sekali dihantam aneka media sosial dengan tuduhan pembohongan publik.

Tapi sebagian yang juga tak percaya publikasi Denny JA itu melihat jejaknya yang akurat untuk empat pemilihan pilpres sebelumnya, dari pilpres 2004-2019.

Bulan Desember 2023, kritik kepada Jokowi, dan Gibran mengeras di kampus. Denny JA malah mengumumkan kemungkinan Prabowo-Gibran menang satu putaran saja.

Lalu datanglah era pemilihan tanggal 14 Februari 2024. Jam 11.30 siang, TPS belum ditutup, pemilih masih mencoblos terutama di wilayah Indonesia bagian Barat.

Tapi jam 11.30 itu juga, Denny JA mengumumkan di aneka media sosialnya, dan juga sebagian dimuat di media online.

Denny JA menulis puisi soal dua burung melintas di langit, dan mereka melintas satu putaran saja.

Beberapa media online memberitakan Denny JA sudah memberi kode kemenangan Prabowo-Gibran satu putaran saja.

Denny JA tak menyebut secara langsung Prabowo-Gibran menang satu putaran karena Mahkamah Konstitusi melarang pengumuman hasil pilpres sebelum jam 15.00 WIB.

Sekitar pukul tiga sore, tanggal 14 Februari  2024, Denny JA resmi mengumumkan kemenangan Prabowo-Gibran. Dan angkanya disebutkan pula di sana, kemenangannya itu sekitar 58 persen.

KPU kemudian mengumumkan hasil secara resmi 5 minggu setelah quick count, 5 minggu setelah hari pemilihan Pilpres, 5 minggu setelah tanggal 14 Februari 2024.

Ternyata selisih antara hasil KPU dengan quick count LSI Denny JA itu hanya 0,07 persen. Jauh lebih kecil, dan selisih paling kecil, dibandingkan quick count yang dibuat oleh aneka lembaga lain.

Ternyata data-data Denny JA katakan sebelumnya itu, yang sempat sangat diragukan, bahkan dituduh pembohongan publik, terbukti benar, sesuai hasil KPU.

Denny JA, yang banyak dikecam sebelumnya, bahkan mendapat dua penghargaan.

Penghargaan pertama datang dari LEPRID: The Legend Award kepada Denny JA. Ia ikut memenangkan Pilpres 5 kali berturut-turut sejak pertama kali pilpres langsung di tahun 2004, 2009, 2014, 2019, dan 2025.

Tak lama kemudian, MURI juga, melalui pendirinya Jaya Suprana, menganugerahi Denny JA. Satu rekor sebagai konsultan politik pertama yang memenangkan 5 kali Pilpres berturut-turut di dunia.

Denny JA pun mengatakan mustahil ia bisa memberikan data yang sangat akurat 5 minggu sebelum hasil KPU. Mustahil pula ia bisa ikut memenangkan 5 kali Pilpres berturut-turut.

Itu semua mustahil ia bisa kerjakan tanpa kekuatan sains yang ia gunakan. Ada ilmu pengetahuan yang sudah teruji berkali- kali di balik Pemilu presiden.

Denny JA menegaskan hadir sains di balik semua prediksinya, di balik semua konsultasi politiknya, sejak ia berkiprah di Pilpres 2004, dua puluh tahun lalu.

Itu pula yang kemudian menjadi judul buku baru yang ia terbitkan: “Sains di Balik Kemenangan Pilpres 2024: Transkripsi 100 Video Ekspresi Data Denny JA”.

Ketika Pilpres berlangsung, sejak bulan Mei 2023 hingga Maret 2024, selama 10 bulan, hampir setiap hari Denny JA membuat video Ekspresi Data.

Dalam video itu, ia mereview, ia memberi satu analisis dan juga prediksi mengenai aneka peristiwa Pilpres 2024. Acapkali data dan analisis yang ia paparkan berbeda dengan common sense sebagian kaum terpelajar.

Serial video itu diberi nama Ekspresi Data. Denny JA membuat opini yang berdasarkan data riset LSI Denny JA. Dipilih 100 saja dari aneka video Ekspresi Data itu untuk dibukukan.

Menurut Denny JA, buku ini tak hanya dokumentasi kondisi Pilpres 2024, dari Mei 2023 hingga Maret 2024. Buku itu adalah juga sebuah pembelajaran betapa kesadaran kalangan terpelajar bisa berbeda dengan mayoritas wong cilik.

Sekarang buku ini bisa dibaca secara gratis melalui link Facebook Karya dan Pemikiran Denny JA di bawah ini.

https://www.facebook.com/share/p/gctKAPL3TWnFaaDc/?mibextid=K35XfP

Berita Terkait