Puisi
Puisi Muhammad Solihin Oken: Bagaimana Kusapa Hujan Pagi Ini
- Penulis : Satrio Arismunandar
- Rabu, 27 Maret 2024 04:11 WIB
![image](https://img.orbitindonesia.com/2024/03/27/20240327040437Muhammad_Solihin_Oken2.jpg)
Muhammad Solihin Oken (foto: koleksi pribadi)
dan sudah menyantap irisan-irisan daging sirloin pada tubuh perawan yang tinggal bayang mesin berkata:
bagaimana kusapa hujan pagi ini
Di ujung gerimis itu ada mata waktu yang memandang ke arahmu
ke arahku – tatapan tajam dingin menyusup ke dinding-dinding dan halaman kosong
Mata waktu mengerjap ke sisi ruang sejarah dan bahasa-
ke halaman-halaman novel tak terbaca
Bahasa yang berpijak atas puisi dan prosa adalah sejarah kata-kata dan belum berpeta
Sebuah jarak menatap hujan dan dirimu waktu tak kau jumpa dia di sana
Rindu menjelma kata menjelma ruang hujan bayang waktu tak kau jumpa dia di sana
Detik pada momen kata itu tiada rindu- ruang pudar dan ketidakpastian waktu tak kau jumpa dia di sana?