Orbit Indonesia
Konflik Sampit 2002, Dayak Melawan Madura dalam Puisi Esai Denny JA: Amarah Terpendam, Kesedihan yang Puitis
- Penulis : Dimas Anugerah Wicaksono
- Sabtu, 10 Desember 2022 13:15 WIB
Mungil saja.
Tapi banyak pohon.
Berdua mereka rawat itu rumah.
“Ini nanti kamar untuk anak kita ya,” pinta Sanja.
Di ruang tamu itu, terpasang wajah Sanja.
Jazil sendiri yang melukisnya.
Cinta memenuhi itu rumah.
Kemesraan menempel di mana-mana, di plafon, di lemari, di meja.
Kasih sayang menggelantung di jendela, di pintu.
“Oh kedalaman kasih sayang, kau kupu-kupu yang selalu hinggap di hatiku.” Itulah yang dirasakan Jazil.