Orbit Indonesia
Konflik Sampit 2002, Dayak Melawan Madura dalam Puisi Esai Denny JA: Amarah Terpendam, Kesedihan yang Puitis
- Penulis : Dimas Anugerah Wicaksono
- Sabtu, 10 Desember 2022 13:15 WIB
Ia pulang.
Ia memberanikan diri.
Jazil pulang setelah berdiri Tugu perdamaian. Tugu suku Dayak dan suku Madura.
Jazil duduk di tangga.
Diambilnya secarik kertas, dari saku.
Catatan lama yang lusuh, dari tahun 2001, empat belas tahun lalu.
Ia baca kembali:
“Mengungsilah dulu, sayangku. Menjauh dari Kota Sampit. Semua sedang gila.
Ketika sudah reda,
kembali lagi ke sini, ke Kota Sampit.