Orbit Indonesia
Konflik Sampit 2002, Dayak Melawan Madura dalam Puisi Esai Denny JA: Amarah Terpendam, Kesedihan yang Puitis
- Penulis : Dimas Anugerah Wicaksono
- Sabtu, 10 Desember 2022 13:15 WIB
“Ini bukan waktu yang tepat.Bahaya bukan hanya buat Jazil.
Juga bahaya buat Sanja.
“Bahaya buat keluarga.
Kami akan dituduh berkhianat.”
Kakak Sanja menjelaskan. Ayah mereka juga berubah. Jazil tak lagi diterima.
Jazil orang Madura. Ayah Sanja tokoh Dayak. Bahaya di mana-mana.
Semua daun-dan ranting menjadi mata-mata. Mencari siapa pun orang Madura.
Juga suku Dayak yang membantu Madura.
Itulah hari terakhir Jazil di Kota Sampit.
Ia mengungsi ke Jawa Timur,