DECEMBER 9, 2022
Orbit Indonesia

Konflik Sampit 2002, Dayak Melawan Madura dalam Puisi Esai Denny JA: Amarah Terpendam, Kesedihan yang Puitis

image
Irene Hiraswari Gayatri Membuat Komentar Positif tentang Puisi Esai Denny JA.

Puisi di atas sangat detail menelusuri perasaan Jazil, seorang pemuda yang ketika konflik berlangsung terpaksa meninggalkan Sampit kembali ke Madura, atas desakan kekasih hatinya, Sanja.

Dengan terpaksa Jazil pergi walaupun terselip asa bahwa mereka akan jumpa kembali dan menikah setelah keadaan aman.

Peristiwa berdarah yang memisahkan mereka ini masih terngiang di benak Jazil, sebab ketika dia kembali ke Sampit, empat belas tahun setelah konflik, hal pertama yang dilakukannya adalah membaca kembali surat Sanja yang selalu dia simpan.

DJA melanjutkan lagi,masih dalam puisi panjang ini kronik peristiwa yang membingkai perjalanan cinta Jazil dan Sanja hingga titik perpisahan mereka:

Itu tahun 2001.

Usia Jazil 22 tahun.

Sanja, oh Sanja, gadis Dayak 20 tahun,

oh pujaan hati.

Bulan purnama depan, mereka menikah.

Rumah itu, pemberian ayah Jazil.

Halaman:
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16

Berita Terkait