Orbit Indonesia
Konflik Sampit 2002, Dayak Melawan Madura dalam Puisi Esai Denny JA: Amarah Terpendam, Kesedihan yang Puitis
- Penulis : Dimas Anugerah Wicaksono
- Sabtu, 10 Desember 2022 13:15 WIB
Saat itu, orang tua Sanja menerima Jazil.
“Saya tak tahu apakah masih ada darah Madura di tubuh saya,”
ujar Jazil kepada Ayah Sanja, tokoh Dayak.
Lanjut Jazil, “Saya hanya mendengar.
Buyut saya dari Madura.
Tahun 1930, ia ikut transmigrasi ke sini.”
Tapi saya, ayah saya, kakek saya, lahir di sini,
di Kalimantan Tengah.
Lalu meledaklah konflik itu.
Puncaknya 18-21 Febuari 2001.