DECEMBER 9, 2022
Buku

Sejarah Indonesia dan Dunia yang Berdenyut dalam Tujuh Puisi Esai Denny JA

image
(OrbitIndonesia/kiriman)

Buku ini bukan nostalgia, tapi kaca benggala: apakah hari ini kita masih menjaga nyala itu?

Link Bukunya bisa diakses:

https://drive.google.com/file/d/1i25w1Ot4tbbs5OHrh0a0jkowkpOjNF7y/view?usp=sharing

Baca Juga: Catatan Denny JA: Israel Melawan Iran, Perang Strategis, Ideologis, Bahkan Spiritual

-000-

6. Eksil yang Tak Bisa Pulang (2024)

Mereka dikirim belajar oleh negara, namun pulangnya dilarang. Mereka dituduh komunis tanpa pengadilan. Lalu paspornya dicabut, nama mereka dihapus. 

Baca Juga: Catatan Denny JA: Ketika Sejarah tak Menceritakan yang Sebenarnya

Jadilah mereka eksil—warga negara tanpa negara. Hidup di Rusia, Belanda, Albania, Yugoslavia, hingga Cina, tapi tak pernah benar-benar merasa diterima.

Buku ini mengangkat kisah para eksil 1965 yang hidup dan mati di tanah asing. Mereka adalah seniman, pelajar, intelektual, yang dicabut paksa dari akar budayanya. 

Di pengasingan, mereka menikah, membesarkan anak, dan membangun hidup—tapi tak pernah benar-benar pulih.

Baca Juga: Catatan Denny JA: Ujung Perang Israel Lawan Iran, Perang Tak Henti atau Solusi Dua Negara?

Denny JA menulis puisi esai tentang kehilangan: bukan hanya paspor, tapi bahasa ibu, tanah air, dan jati diri. Buku ini menggugah: apakah kejahatan sejarah hanya akan diukur dari darah, atau juga dari rindu yang tak bisa pulang?

Halaman:

Berita Terkait