Sejarah Indonesia dan Dunia yang Berdenyut dalam Tujuh Puisi Esai Denny JA
- Penulis : Krista Riyanto
- Kamis, 03 Juli 2025 06:44 WIB

Ia menjahit puing-puing batin yang tercecer di lorong sejarah Indonesia, dan menghadirkannya dengan keindahan puisi dan kedalaman renungan.
Link bukunya bisa diakses:
https://drive.google.com/file/d/1YJVSoNUCoSxVVdbXhXS9-Cfy88BOERlc/view?usp=sharing
Baca Juga: Catatan Denny JA: Israel Melawan Iran, Perang Strategis, Ideologis, Bahkan Spiritual
-000-
5. Mereka yang Mulai Teriak Merdeka (2024)
Sebelum Republik berdiri, telah ada yang membakar obor kemerdekaan—dengan pena, dengan gagasan, dengan pengorbanan sunyi.
Baca Juga: Catatan Denny JA: Ketika Sejarah tak Menceritakan yang Sebenarnya
Buku ini membawa kita menelusuri kembali tokoh-tokoh seperti RA Kartini, Tirto Adhi Soerjo, Malahayati, Dr. Soetomo, hingga Bung Karno dan Bung Hatta.
Tapi bukan dalam bentuk patung atau pidato. Melalui puisi esai, mereka hadir sebagai manusia: dengan keraguan, konflik batin, dan keputusan sulit.
RA Kartini tak hanya menulis surat, ia menikah dalam kegetiran demi membuka ruang bagi pendidikan perempuan. Sjahrir wafat sebagai tahanan politik—bukan karena kalah, tapi karena ia terlalu jujur.
Baca Juga: Catatan Denny JA: Ujung Perang Israel Lawan Iran, Perang Tak Henti atau Solusi Dua Negara?
Gagasan utama buku ini adalah bahwa kemerdekaan tidak lahir dari satu hari, tapi dari perjalanan panjang batin, luka, dan ide-ide yang ditanam di tanah kolonialisme.