DECEMBER 9, 2022
Buku

Sejarah Indonesia dan Dunia yang Berdenyut dalam Tujuh Puisi Esai Denny JA

image
(OrbitIndonesia/kiriman)

Gagasan utamanya: bahwa sejarah bukan hanya milik mereka yang tinggal. Para eksil juga punya hak untuk diingat, diakui, dan dimaafkan. Buku ini adalah rumah bagi mereka yang terbuang.

Link bukunya bisa diakses:

https://drive.google.com/file/d/1szruB2suenqBrUYq_lFmyIs9NzSWn6bO/view?usp=sharing

Baca Juga: Catatan Denny JA: Israel Melawan Iran, Perang Strategis, Ideologis, Bahkan Spiritual

-000-

7. Yang Menggigil dalam Arus Sejarah (2025)

Ini adalah buku paling universal. Ia tidak hanya menyoroti Indonesia, tapi seluruh luka umat manusia. 

Baca Juga: Catatan Denny JA: Ketika Sejarah tak Menceritakan yang Sebenarnya

Dari Auschwitz ke Hiroshima, dari Revolusi Prancis hingga Mao Zedong, dari Holocaust hingga tragedi Vietnam—Denny JA menghadirkan sejarah dalam puisi.

Namun ia tidak menulis sebagai sejarawan. Ia menulis sebagai manusia. Ada anak yang kehilangan ibunya di kamp gas. 

Ada pejuang yang memilih bunuh diri daripada dipermalukan di Warsawa. Ada boneka yang menjadi satu-satunya saksi pembantaian di Nanking.

Baca Juga: Catatan Denny JA: Ujung Perang Israel Lawan Iran, Perang Tak Henti atau Solusi Dua Negara?

Melalui puisi esai, sejarah yang dingin dan faktual menjadi hidup dan menggigil. Buku ini menyampaikan pesan penting: bahwa peradaban dibangun dari darah mereka yang tidak sempat bicara.

Halaman:

Berita Terkait