DECEMBER 9, 2022
Kolom

Puisi Denny JA di Makamku

image
Denny JA

Dia yang awam, yang tak paham
Dilihatnya langit sebagai langit
Dia yang resah, tak henti mencari
Dilihatnya langit tak lagi langit
Dia yang mencari dan menemukan
Baginya langit pun kembali langit.

Darta terdiam, Darta termangu
Jauh sudah ia berkelana.

Telah ia lezatkan lara dan sendu
Telah ia selami dalamnya makna
Kini ia kembali ke titik mula.

Baca Juga: Puisi Esai Mila Muzakkar: Pejuang Keadilan Itu Bernama Marsinah

Ya Allah, kuhirup sudah
Nikmat harta, samudera ilmu
Belum jua dada membasah
Jiwa menganga oleh rindu.

Batin meronta lebih meminta
Adakah makna di jauh sana?
Masih adakah puncak menggoda?
Inikah cuma dari segala?

Serasa semua tawar belaka
Kilau segala menjadi biasa
Harimau batin mengaum mencakar
Di rimba jiwa menghutan lapar.

Baca Juga: Catatan Denny JA: Mereka Menemukan Cinta dan Menikah dalam Komunitas Puisi Esai

Darta mengembara Darta berkelana
Ke barat ke timur, selatan dan utara
Ke sungai ke laut, ke bukit ke lembah
Luka yang dibawa makin membara.

Harimau di nadi terus mencakar
Masa pergi, masa datang, semua terbiar
Hampa, tiada makna
Musim kemarau musim penghujan
Sangsai, sia-sia
Dicari di sini digali di sana
Hanya tiada yang ada.

Lima puluh kali matahari
Beredar sejak terlahir sebagai bayi
Lima puluh tahun sudah
Usianya dan kelak bertambah.

Baca Juga: Puisi Esai Denny JA Menyambut Waisak: Bunga Meditasi untuk Tina Turner

Di lembah nestapa di puncak resah
Ada cahaya berjingkat mendekat
Ada suara lamat-lamat.
“Bacalah!
Bacalah atas nama batinmu
Bacalah lewat kalbu”

Halaman:

Berita Terkait