
“Aku ingin mendengarkan puisi-puisi esai Denny JA,” ujarku. Satrio pun tersenyum
"Lho kenapa?" tanya Satrio.
Puisi-puisi Denny JA sangat menarik dan mencerahkan,jawabku pada Satrio. Denny memang sosok esais dan penulis puisi yang mengagumkan.
Baca Juga: Puisi Esai Mila Muzakkar: Pejuang Keadilan Itu Bernama Marsinah
Aku memang suka membaca dan mendengar puisi esai Denny JA di Youtube. Puisi Denny, bagiku, tak hanya berisi narasi yang indah. Tapi juga sarat makna. Puisinya sering berkisah tentang pengalaman manusia yang berkelana mencari Tuhannya. Juga pengalaman manusia mencari makna hidupnya.
Dalam pengembaraannya, sang pencari Tuhan kerap membentur tembok ilmu, logika, dan filsafat. Dan ia gagal menemukan Tuhannya.
Fariduddin Attar (1145-1220), dalam kitab Manthiq al-Thair menggambarkan para pencari Tuhan sebagai kawanan burung yang hendak menemui rajanya. Simorgh, si raja burung itu, posisinya entah di mana. Kawanan burung yang hendak mencari Simorgh, pergi ke mana-mana – ke dasar lembah dan puncak gunung; ke dalam samudera dan atas langit – tapi tak menemukannya. Ternyata di ujung pencariannya, setelah mereka lelah dan pasrah, kawanan burung itu menemukan Simorgh ada dalam dirinya.
Baca Juga: Catatan Denny JA: Mereka Menemukan Cinta dan Menikah dalam Komunitas Puisi Esai
Fabel tentang kawanan burung yang mencari rajanya karya Attar itu mirip dengan puisi tentang Tuhan karya Ibn Arabi. Dalam puisinya, Ibn Arabi mengaku mencari Tuhan di masjid, gereja,dan vihara. Ternyata, Tuhan tak ada di sana. Tuhan ada di hati manusia.
Banyak puisi esai Denny JA mengeksplorasi pencarian Sang Raja. Tulisan Denny, esai atau puisi, yang jumlahnya sudah mencapai ratusan buku dan sampai hari ini terus membanjiri jagad maya. Tiap hari tulisan Denny muncul tanpa lelah di media sosial.
Aku ingin menyimak buku puisi Denny JA berjudul “Jiwa Yang Berzikir”. Buku ini kumpulan 30 puisi mini yang ditulis Denny setiap sahur di bulan Ramadhan tahun 2018. Di sahur pertama Ramadan 2018, Denny menulis puisi esai berjudul:
Baca Juga: Puisi Esai Denny JA Menyambut Waisak: Bunga Meditasi untuk Tina Turner
Aku Kembali padaMu