DECEMBER 9, 2022
Puisi

Puisi Esai Denny JA: Gunung Batu Berseni Itu, Al Ula Saksi Sejarah

image
(OrbitIndonesia/kiriman)

ORBITINDONESIA.COM - Terbentuk dari pahatan alam jutaan tahun, Al Ula menyaksikan sejarah sejak awal peradaban. (1)

-000-

Ia tak pernah berbicara,
tapi wajahnya menyimpan suara
dari zaman yang tak tercatat di kitab mana pun.

Gunung batu berseni itu berdiri
di gurun AlUla, dekat Madinah,
tempat pasir dan langit saling menatap
tanpa berkedip, sejak dunia masih dini.

Usianya tak dihitung dalam tahun
tapi dalam gesekan waktu.
Bukan satu generasi.
Bukan seribu. Tapi jutaan tahun.

Ia bukan pahatan tangan manusia,
tapi pahatan angin yang tak pernah lelah,
air yang menyelinap dalam sabar,
dan pasir yang mencium kulit batu
dengan luka yang terus dilupakan.

Setiap guratan di tubuhnya adalah surat cinta
dari alam kepada waktu.
Setiap cekungan adalah jeda keabadian.

Ia menyaksikan sejarah,
bukan dari kejauhan,
tapi dari tengah-tengahnya sendiri.

Pertama, sepuluh ribu tahun lalu, ia merekam manusia kuno,
dengan perkakas seadanya,
hilir mudik, kadang menetap,
kadang pergi.

Kedua, gunung batu ini, lima ribu tahun lalu,
melihat kaum Nabatean
datang dengan kaligrafi dan ukiran,
menyulap sisi-sisinya menjadi makam suci.
Mereka membawa arsitektur dari hati,
dan meninggalkan Petra kedua di tanah Arab.

Halaman:

Berita Terkait