DECEMBER 9, 2022
Militer

TNI AL Kejar Kapal Pembawa Minuman Keras Ilegal di Perairan Nunukan, Kalimantan Utara

image
Kotak kardus berisi minuman keras ilegal yang disita Lanal Nunukan, Jumat, 6 Juni 2025. ANTARA/HO-Humas TNI AL

ORBITINDONESIA.COM - Tim Second Fleet Quick Response (SFQR) Pangkalan TNI AL (Lanal) Nunukan terlibat aksi kejar kejaran dengan kapal, yang ingin menyelundupkan minuman keras (miras) ilegal senilai Rp 190 Juta di perairan laut Nunukan, Jumat, 6 Juni 2025.

Berdasarkan siaran pers resmi TNI AL yang diterima Antara Sabtu, 7 Juni 2025, dijelaskan bahwa peristiwa kejar-kejaran ini terjadi di perairan Sungai Ular, perairan Tinabasan, dan alur Sungai Bolong, Kalimantan Utara.

Komandan Lanal Nunukan, Letkol Laut (P) Primayantha Maulana Malik dalam siaran pers resmi TNI AL mengatakan aksi kejar-kejaran itu bermula dari adanya laporan masyarakat yang menyebut jalur tersebut sering dipakai untuk menyelundupkan barang ilegal.

Baca Juga: Bupati Bangka Tengah Babel Sorot Penyelundupan Timah Karena Bisa Menggerus Royalti Daerah

Berdasarkan informasi tersebut, Maulana langsung memerintahkan personelnya memantau lokasi tersebut.

"Pada hari Jumat pukul 01.30 WITA, Tim SFQR mendeteksi pergerakan speedboat yang dicurigai dari perairan Sungai Ular dan melaksanakan pengejaran," kata Maulana.

Dia melanjutkan, personel TNI sempat meminta kapal tersebut untuk berhenti. Namun demikian, permintaan itu tidak dihiraukan pengemudi kapal tersebut.

Baca Juga: Menko Polkam Budi Gunawan Apresiasi TNI AL Gagalkan Penyelundupan 2,061 Ton Narkoba

Kapal tersebut, lanjut Maulana, terus melaju menghindari kejaran TNI AL. Maulana melanjutkan, pihaknya sempat menembakkan senjata ke udara sebanyak tiga kali sebagai peringatan agar kapal tersebut berhenti.

Namun demikian, kapal tersebut tidak juga berhenti sehingga membuat kapal dari TNI AL harus terus mengejar.

"Akhirnya speedboat pun berhasil dihentikan di alur masuk Sungai Bolong dilanjutkan pengecekan awal," kata Maulana.

Baca Juga: BNN Buru Dua Pemilik Kapal Penyelundup 4 Ton Narkotika di Kepulauan Riau

Setelah kapal itu diberhentikan, personel TNI AL langsung naik ke kapal untuk memeriksa muatan. Berdasarkan hasil pemeriksaan, personel TNI AL minuman keras non-cukai asal Malaysia.

Halaman:

Berita Terkait