Aturan Pernikahan "Antirepot" di China Dorong Peningkatan Perjalanan dan Konsumsi
- Penulis : Mila Karmila
- Kamis, 22 Mei 2025 05:37 WIB

ORBITINDONESIA.COM -- Pada Selasa, 20 Mei 2025 pagi, Yang Min dan istrinya, He Xingyue, mendaftarkan pernikahan mereka di tepi Danau Erhai, yang berjarak ratusan kilometer dari rumah mereka di Provinsi Yunnan, China barat daya.
Tanggal 20 Mei memiliki arti khusus di China, mengingat pelafalannya dalam bahasa Mandarin "520" menyerupai frasa "wo ai ni," yang berarti "Aku mencintaimu." Tanggal ini menjadi musim puncak pendaftaran pernikahan, saat antrean panjang calon pengantin kerap dijumpai di kantor-kantor catatan sipil di seluruh negeri.
Dengan dihapuskannya peraturan pendaftaran rumah tangga untuk pernikahan di China pada awal bulan ini, banyak pasangan yang mengikuti tren baru "pernikahan plus perjalanan" yang menggabungkan tujuan perjalanan untuk acara pernikahan dan liburan.
Baca Juga: Karen, Calon Istri di Harvest Moon: Back to Nature yang Punya Sifat Dewasa, Begini Cara Menikahinya
"Berkat pendaftaran pernikahan yang menjadi jauh lebih mudah, kami memutuskan untuk menikah di tempat kami pertama kali bertemu," kata Yang, dari Kunming, ibu kota provinsi Yunnan.
Tempat pendaftaran pernikahan mereka yang bergaya taman terletak di sebuah semenanjung di Danau Erhai, di mana upacara pernikahan kelompok diadakan pada Selasa pagi tersebut di Prefektur Otonom Etnis Bai Dali, juga di Yunnan.
Yang menambahkan bahwa setelah upacara pernikahan, pasangan ini akan menghabiskan beberapa hari di Dali untuk berbulan madu.
Baca Juga: Tutorial Cara Menikahi Mary, Si Kutu Buku Pemalu dalam Harvest Moon: Back to Nature
Peraturan pernikahan terbaru yang tidak merepotkan telah membuat pendaftaran pernikahan lintas wilayah menjadi lebih mudah, terutama bagi mereka yang bekerja di luar kampung halaman. Menurut sensus penduduk nasional pada 2020, populasi mobilitas penduduk China mencapai 376 juta, termasuk 125 juta migran antarprovinsi.
Karena kebijakan ini tidak lagi mengharuskan orang untuk mendaftarkan pernikahan mereka di wilayah asal, pasangan muda lebih memilih untuk merencanakan pernikahan mereka dengan cara mereka sendiri, seperti bepergian ke destinasi yang ideal untuk menggelar acara pernikahan komemoratif, atau pernikahan destinasi.
Guna menarik lebih banyak pasangan agar mengatur pernikahan mereka di berbagai tujuan wisata, sekaligus meningkatkan ekonomi konsumsi, berbagai objek wisata di seluruh China telah mengadopsi berbagai langkah.
Baca Juga: TNI AL: Kelasi Satu Jumran Membunuh Wartawan Juwita Karena Tidak Mau Menikahi Korban
Yunnan, sebuah destinasi wisata populer yang terkenal akan pemandangan lanskapnya yang menakjubkan, kekayaan budaya etnis, dan kulinernya, telah mendirikan 114 kantor pencatatan pernikahan bergaya taman, yang menawarkan layanan satu pintu untuk pencatatan pernikahan, upacara pernikahan, dan wisata bulan madu.