DECEMBER 9, 2022
Ekonomi Bisnis

Kemenhub Kaji Proyek Skytrain yang Tembus Tangerang Selatan dan Bogor

image
Wakil Menteri Perhubungan (Wamenhub) Suntana menjawab pertanyaan awak media ditemui di sela acara International Conference on Infrastructure (ICI) 2025 di Jakarta, Rabu, 11 Juni 2025. ANTARA/Harianto

ORBITINDONESIA.COM - Kementerian Perhubungan mengkaji proyek rencana penggunaan skytrain yang akan menghubungkan wilayah Tangerang Selatan dan Bogor sebagai moda pengumpan (feeder) untuk mendukung jaringan transportasi massal seperti MRT Jakarta dan LRT Jabodebek.

"Jadi, itu memang ada rencana membuat kayak MRT, tetapi sistemnya lagi coba evaluasi," Wakil Menteri Perhubungan (Wamenhub) Suntana, saat ditemui di sela acara International Conference on Infrastructure (ICI) 2025 di Jakarta, Rabu, 11 Juni 2025.

Wamenhub menginformasikan, saat ini pengkajian sudah memasuki tahap detail engineering design (DED) untuk menentukan bentuk feeder yang cocok, salah satunya terdapat opsi untuk menggunakan teknologi kereta gantung (skytrain) sebagai solusinya.

Baca Juga: Pilkada Jakarta 2024: Pramono Anung Akan Berjuang Gratiskan Transportasi Umum Termasuk LRT dan MRT

"Kami pakai DED, ada yang pakai kereta yang di atas seperti MRT, nanti juga ada yang di bawah, tergantung pada kesediaan tanah. Termasuk ini ada teknologi yang baru pakai kayak kereta api gantung," ujarnya.

Menurut dia, pengembangan moda transportasi baru seperti kereta gantung juga tengah dievaluasi karena dapat menjadi solusi efisien, hemat biaya, dan minim gangguan terhadap lingkungan perkotaan yang padat

"Nanti kami lihat yang efisien, yang biayanya tidak terlalu mahal dan yang penting kesediaan tanah, tidak merusak lingkungan. Nah, itu akan kami kaji," jelasnya.

Baca Juga: MRT Jakarta Luncurkan Pembayaran Pakai GoPay

Suntana menjelaskan bahwa pemilihan transportasi, baik jalur atas, bawah tanah, maupun gantung, akan ditentukan dari efisiensi biaya dan ketersediaan lahan di sepanjang jalur yang direncanakan.

Selain mendorong peralihan masyarakat ke angkutan umum, dia berharap proyek tersebut juga mampu mengurangi kemacetan serta memperbaiki kualitas udara di wilayah Jakarta dan sekitarnya

"Hal itu agar masyarakat tertarik menggunakan sarana kendaraan umum sehingga pelan-pelan kemacetan akan berkurang karena orang sudah beralih pada transportasi massal," bebernya

Baca Juga: MRT Jakarta Berlakukan Tarif Rp1 di Malam Tahun Baru

Di samping itu, dengan berkurangnya kendaraan umum, kata dia, polusi udara di Jakarta akan makin lebih baik.

Halaman:

Berita Terkait