"Bertaut Rindu", Film Pencarian Jati Diri dengan Balutan Romansa Remaja
- Penulis : Mila Karmila
- Selasa, 29 Juli 2025 09:15 WIB

ORBITINDONESIA.COM - Film "Bertaut Rindu" menyuguhkan romansa remaja dalam balutan masa pencarian jati diri yang kerap kali dibenturkan pada tuntutan orang tua.
Kisah dimulai mengikuti Jovanka (Adhisty Zara) seorang siswi yang pindah ke Bandung bersama sang ibu, Yuli (Putri Ayudya) memulai semuanya dari awal, setelah perceraian orang tuanya.
Di sekolah barunya, Jovanka bertemu dengan Magnus seorang siswa pendiam yang misterius dengan memiliki bakat di bidang seni lukis. Jovanka yang digambarkan sebagai siswi ceria yang menyukai Magnus dan mencoba mendekatinya.
Baca Juga: JMFF 2025 Dorong Lahirnya Jakarta sebagai Kota Cinema dan Pusat Pembangunan Perfilman Nasional
Namun di balik sikap pendiamnya Magnus, ternyata dia memendam luka akibat tekanan keluarga. Sebagai anak tunggal dari keluarga berada, dia harus mengikuti kehendak orang tuanya, yang membuatnya makin tertutup dan menyalahkan diri sendiri.
Konflik memuncak ketika mereka memilih untuk mendaftar kampus impian melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi. Magnus diterima di kampus impiannya ITB dan jurusan seni.
Namun mimpi itu tak bisa Magnus rayakan, karena orang tuanya telah menyiapkan jalan lain untuk berkuliah di universitas di luar negeri dan jurusan yang tak pernah dia minta.
Baca Juga: Kisah Sosok Pahlawan dan Pejuang Kemerdekaan Mohammad Natsir Akan Difilmkan
Magnus bahkan tidak berani menyampaikan keinginannya karena orang tuanya menganggap pilihannya tidak mempunyai masa depan. Berbanding terbalik dengan Jovanka meski dengan kehidupan orang tuanya yang bercerai, dirinya justru berani dan terbiasa mengutarakan kepada orang tuanya apa yang diinginkannya.
Jovanka melihat Magnus sebagai sosok istimewa karena memiliki kemampuan melukis, sebagai bakat yang sayang jika tidak terwujud. Dia mendukung berupaya menunjukkan berbagai warna kehidupan dan berharap Magnus bisa melihatnya.
Hal itu kemudian tumbuh mempertemukan dua hati yang saling mendukung satu sama lain dengan caranya masing-masing dan perlahan menemukan keberanian dan tempat aman satu sama lain.
Baca Juga: Bikin Bangga, Penyutradaraan Film Aksi Laga "Believe" Raih Pengakuan Kritikus Internasional
Melalui hubungan Magnus dan Jovanka, sutradara dalam film ini Rako Prijanto seperti tidak hanya menonjolkan manisnya romansa remaja, tetapi juga menggambarkan tekanan dan ekspektasi yang kerap membayangi kehidupan remaja.