DECEMBER 9, 2022
Kolom

Catatan Denny JA: Olahraga Padel Segera Naik Daun di Indonesia

image
(OrbitIndonesia/kiriman)

Lapangan padel hanya butuh sepertiga luas lapangan tenis. Untuk kota padat seperti Jakarta atau Surabaya, ini anugerah.

Bahkan garasi besar atau rooftop bisa diubah menjadi padel court. Artinya, padel bisa tumbuh di tengah kota, dekat dengan komunitas.

-000-

Baca Juga: Catatan Denny JA: Ketika Seorang LGBT Menjadi Mata-mata (Spionase) dan Lainnya

Padel lahir bukan di stadion, tapi di halaman rumah. Enrique Corcuera di Acapulco hanya ingin bermain tenis dalam ruang sempit.

Ia menambahkan tembok di sekitar lapangan kecil agar bola tak keluar. Ia memperkecil ukuran raket, lalu mengajak teman-temannya bermain.

Dari halaman itu, padel menjalar ke Argentina. Di sana ia menjadi bagian dari gaya hidup elite Buenos Aires.

Baca Juga: Catatan Denny JA: Mencari Panggilan Hidup Sejati

Kemudian meledak di Spanyol, terutama sejak Raja Felipe VI dan pesepakbola seperti Zidane dan Messi ikut bermain.

Hari ini, Spanyol dan Argentina memiliki liga profesional. Prancis, Swedia, Italia, Qatar, Dubai, dan Jepang menyusul.²

World Padel Tour diikuti oleh ribuan atlet. Premier Padel telah menjadi liga utama dunia. Padel bukan lagi olahraga alternatif. Ia telah menjadi gaya hidup baru.³

Baca Juga: Catatan Denny JA: PHK Massal di Media Massa dan Lahirnya Angkatan Displaced Journalists

-000-

Halaman:

Berita Terkait