DECEMBER 9, 2022
Kolom

Catatan Denny JA: Olahraga Padel Segera Naik Daun di Indonesia

image
(OrbitIndonesia/kiriman)

Menyambut Akan Dibangunnya PADEL DISTRICT di Ciputat

ORBITINDONESIA.COM - Suatu pagi yang teduh di Acapulco, Meksiko. Seorang pria bernama Enrique Corcuera membuka pintu lapangan kecil di halaman rumahnya.

Ia bukan atlet profesional. Bukan juga pelatih. Ia hanya seorang pencinta tenis yang lelah mencari lawan bermain dan ingin menikmati olahraga di ruang terbatas.

Baca Juga: Catatan Denny JA: Ketika Seorang LGBT Menjadi Mata-mata (Spionase) dan Lainnya

Dari tangannya yang gemetar namun tekun, lahirlah padel — permainan baru yang ia rakit sendiri dari sisa tembok beton dan raket tanpa senar.

Hari itu, tahun 1969, ia tak tahu bahwa dari keisengan pribadinya akan tumbuh sebuah cabang olahraga global. Satu yang menyatukan komunitas, strategi, dan kelembutan pergerakan.¹

Di kemudian hari, olahraga itu menjalar ke Argentina, lalu menyala di Eropa seperti api yang menemukan angin. Dan kini, embusannya sampai ke Indonesia.

Baca Juga: Catatan Denny JA: Mencari Panggilan Hidup Sejati

-000-

Apa daya tarik padel? Bukan semata karena raketnya tanpa senar, atau karena bola yang melambung pelan.

Padel menciptakan keintiman. Karena dimainkan dalam format 2 vs 2 — atau kadang 1 vs 1 dalam latihan — di lapangan kecil yang berpagar kaca, para pemain tak hanya berbagi strategi, tapi juga tawa, napas, dan kesalahan.

Baca Juga: Catatan Denny JA: PHK Massal di Media Massa dan Lahirnya Angkatan Displaced Journalists

Ia adalah olahraga tanpa ego. Di dalamnya, kekuatan otot dikalahkan oleh koordinasi lembut dan antisipasi sunyi.

Halaman:

Berita Terkait