Kolom
Catatan Denny JA: Merekam Sejarah Melalui Puisi Esai
- Sabtu, 08 Februari 2025 12:27 WIB
![image](https://img.orbitindonesia.com/2025/02/08/20250208124111IMG-20250208-WA0001_copy_800x450.jpg)
Ilustrasi (Istimewa)
Sejak kecil, mereka hanya belajar,
menulis lapar, menghitung sunyi.
Ki Hajar Dewantara mendirikan Taman Siswa dengan keyakinan bahwa pendidikan adalah jalan menuju kemerdekaan sejati. Ia tidak hanya membangun sekolah, tetapi membangun harapan.
Tetapi kini, di tahun 2025, kenyataan yang ada jauh dari idealisme itu.
Kepala sekolah itu berlutut,
jari-jarinya menyentuh tetesan di rumput.
Bukan embun,
bukan air mata.
Ini air kesedihan yang jatuh dari sejarah.
Sejarah meneteskan air mata, bukan karena lupa, tetapi karena kecewa. Pendidikan masih menjadi tembok tinggi bagi banyak anak.