DECEMBER 9, 2022
Kolom

Catatan Denny JA: Merekam Sejarah Melalui Puisi Esai

image
Ilustrasi (Istimewa)

Reformasi hukum yang mendalam diperlukan untuk membalikkan tren negatif ini.

-000-

Puisi esai lain yang ada di buku ini soal Bung Karno, berjudul: Marhaen Abad 21.

Ia menanam butir harapan,

tapi yang panen adalah tangan-tangan tak terlihat.

Marhaen, sosok petani kecil yang Bung Karno temui, adalah lambang sebuah ironi. Ia memiliki tanahnya sendiri, tetapi tetap miskin.

Karena nilai lebih dari usahanya tidak menjadi miliknya, tapi “yang panen adalah tangan-tangan tak terlihat.”

Karena kondisi pemiskinan yang melanda rakyat kecil, Bung Karno menggagas sebuah ide besar: bahwa kemerdekaan sejati harus juga berarti kemandirian ekonomi bagi rakyat kecil.

“Untuk siapa keringatku mengalir?”

bisiknya pada batang padi,

Halaman:

Berita Terkait