Sembilan Pemikiran Denny JA Tentang Agama di Era Google
- Penulis : Dimas Anugerah Wicaksono
- Jumat, 24 Maret 2023 14:51 WIB
Agar kita terhindar dari konflik atas nama keyakinan yang selalu memakan korban. Agar dunia lebih nyaman untuk dihuni. Dengan segala kelebihan dan kekurangannya, ribuan agama dan kepercayaan itu telah menjadi pelita hidup homo sapiens sepanjang masa dan sekaligus sumbu penggerak peradaban.
Karena itu, sekali lagi sebagai penutup esai ini, saya ingin mengutip kembali kata-kata Denny JA: “Agama-agama adalah warisan kekayaan kultural milik kita bersama umat manusia.”
Kata- kata ini sangat kuat, quotable, mencerahkan, dan mengubah perspektif tentang hubungan antaragama yang selama ini cenderung dilihat dalam bingkai teologi atau keimanan. ***
CATATAN:
- Istilah teologi kebencian dipopularkan oleh George Michael dalam bukunya, Theology of Hate: A History of the World Church of the Creator, University Press of Florida, 2009. Esai ringkas dalam sejarah Islam mengenai ini lihat, M. Khoirul Huda, “Melacak Genealogi Teologi Kebencian Kaum Takfiri,” https: //islami.co/ melacak-genealogi-teologi-kebencian-kaum-takfiri/ 19 Mei 2020
- Lihat, “Gus Dur & Romo Mangun”, https://redaksiindonesia.com/ read/gus-dur-romo-mangun
- Nurcholish Madjid, Atas Nama Pengalaman: Beragama dan Berbangsa di Masa Transisi, Jakarta, Paramadina, 2001, hal. 123
(* Ini bagian dari buku karya Ahmad Gaus AF tentang 9 Pemikiran Denny JA soal Agama di Era Google: Era Ketika Agama Menjadi Warisan Kultural Milik Bersama).
Buku itu dapat dibaca, diperbanyak dan disebar luaskan melalui klik:
https://m.facebook.com/groups/970024043185698/permalink/2174605606060863/?mibextid=lURqYx