Sembilan Pemikiran Denny JA Tentang Agama di Era Google
- Penulis : Dimas Anugerah Wicaksono
- Jumat, 24 Maret 2023 14:51 WIB
Ketiga, di negara yang pembangunan manusianya tinggi (Human Development Index), tingkat beragama masyarakatnya cenderung rendah. Human Development Index (HDI) mengukur kemajuan negara dengan aneka dimensi, mulai dari kesejahteraan, kesehatan, hingga pendidikan. Itu hal penting yang membangun manusia.
Top 10 negara yang tertinggi HDI-nya, cenderung masyarakatnya tak menganggap agama sebagai hal yang penting dalam hidupnya.
Keempat, pada masyarakat yang tingkat beragamanya tinggi, memiliki kecerdasan rata-rata (Cognitive Test Measurement ) lebih rendah dibandingkan masyarakat yang tingkat beragamanya lebih rendah.
University of Rocherter secara khusus mengukur hubungan antara tingkat IQ dan agama. Hasil temuan itu diterapkan untuk teritori dunia.
Kelima, dua agama paling besar: Islam dan Kristen, meyakini dua fakta yang bertolak belakang. Mustahil dua fakta ini benar. Salah satunya pasti salah.
Publik luas menyaksikan. Fakta yang salah pun bisa diyakini oleh lebih dari satu miliar manusia, dan lebih dari 1000 tahun.
Kristen meyakini fakta bahwa Yesus (Nabi Isa) wafat disalib. Islam meyakini fakta sebaliknya: Yesus (Nabi Isa) tidak wafat disalib.
Kristen meyakini yang akan dikorbankan oleh Nabi Ibrahim adalah Ishak. Islam meyakini yang akan dikorbankan oleh Nabi Ibrahim adalah Ismail.
Dari kasus dua fakta itu, mustahil dua-duanya benar. Jika Nabi Isa (Yesus) wafat disalib, mustahil fakta Nabi Isa tak wafat disalib benar. Begitu pula sebaliknya.
Jika fakta yang “akan dikorbankan Nabi Ibrahim adalah Ismail,” mustahil fakta “Ishak yang akan dikorbankan” benar. Begitu pula sebaliknya.