DECEMBER 9, 2022
Kolom

Catatan Denny JA: Ketika Puisi Menjadi Saksi Zaman

image
(OrbitIndonesia/kiriman)

Inilah bukti: puisi esai telah masuk ke ranah diskursus intelektual, dan sah disebut sebagai angkatan sastra baru dalam sejarah Indonesia.

-000-

Lima Gagasan Utama Puisi Esai

Baca Juga: Catatan Denny JA: Ikhtiar Ikut Merayakan Secara Sosial Hari Raya Agama Lain

1. Puisi sebagai Kesaksian Sosial

Ia bukan sekadar alat ekspresi, tetapi juga alat kesaksian. Puisi esai mencatat luka: kekerasan, diskriminasi, penghilangan. Catatan kaki menjadi jembatan antara imajinasi dan kenyataan.

2. Naratif dan Dramatis

Baca Juga: Catatan Denny JA: Ijazah Jokowi Asli dan Lima Kesalahan Metodologis Tuduhan Palsu

Setiap puisi memiliki tokoh, konflik, dan klimaks.  Ia menyentuh dengan struktur cerita yang mengguncang, seperti cerpen, namun dengan daya pukau puisi.

3. Siapa Pun Bisa Menulisnya

Puisi esai mendobrak eksklusivitas. Penyair bukan lagi syarat mutlak. Aktivis, akademisi, bahkan politisi pun turut menulis dan menyuarakan.

Baca Juga: Catatan Denny JA: Kampanye Negatif untuk Terpilih Menjadi Pemimpin

4. Melawan Budaya Lupa

Halaman:

Berita Terkait