Catatan Denny JA: Ketika Puisi Menjadi Saksi Zaman
- Penulis : Krista Riyanto
- Minggu, 25 Mei 2025 15:41 WIB

Inilah bukti: puisi esai telah masuk ke ranah diskursus intelektual, dan sah disebut sebagai angkatan sastra baru dalam sejarah Indonesia.
-000-
Lima Gagasan Utama Puisi Esai
Baca Juga: Catatan Denny JA: Ikhtiar Ikut Merayakan Secara Sosial Hari Raya Agama Lain
1. Puisi sebagai Kesaksian Sosial
Ia bukan sekadar alat ekspresi, tetapi juga alat kesaksian. Puisi esai mencatat luka: kekerasan, diskriminasi, penghilangan. Catatan kaki menjadi jembatan antara imajinasi dan kenyataan.
2. Naratif dan Dramatis
Baca Juga: Catatan Denny JA: Ijazah Jokowi Asli dan Lima Kesalahan Metodologis Tuduhan Palsu
Setiap puisi memiliki tokoh, konflik, dan klimaks. Ia menyentuh dengan struktur cerita yang mengguncang, seperti cerpen, namun dengan daya pukau puisi.
3. Siapa Pun Bisa Menulisnya
Puisi esai mendobrak eksklusivitas. Penyair bukan lagi syarat mutlak. Aktivis, akademisi, bahkan politisi pun turut menulis dan menyuarakan.
Baca Juga: Catatan Denny JA: Kampanye Negatif untuk Terpilih Menjadi Pemimpin
4. Melawan Budaya Lupa