
Oleh Dr. KH Amidhan Shaberah*
ORBITINDONESIA.COM - Ada usulan, Gaza kudu dibom atom. Waduh! Itulah usulan Randy Fine, anggota Kongres Amerika Serikat (AS).
Senator dari negara bagian Florida itu menyerukan agar Gaza “dibombardir dengan nuklir” seperti yang dilakukan Amerika di Hiroshima dan Nagasaki. Anggota Kongres dari Partai Republik itu menggambarkan perjuangan rakyat Palestina sebagai “kejahatan.”
Baca Juga: Israel Tingkatkan Operasi Darat di Gaza dan Longgarkan Blokade di Tengah Krisis Kemanusiaan
Pernyataan kontroversial Randy Fine yang menyerukan agar Gaza dibom nuklir seperti Hiroshima dan Nagasaki diucapkan dalam wawancara di Fox News pada 22 Mei 2025. Komentar ini dipicu oleh insiden penembakan dua staf kedutaan Israel di Washington, D.C..
Pelaku penembakan diduga orang pro Palestina karena meneriakkan "Free Palestine." Padahal, saat ini, sebagian besar akademisi, mahasiswa, dan pemuda terpelajar di Amerika bahu-membahu mendukung “Free Palestine.” Itu sudah menjadi fenoomena umum di publik Amerika. Bendera Palestina, misalnya, kini berkibar di mana-mana, mulai kampus sampai tempat-tempat umum sebagai dukungan terhadap kemerdekaan Palestina.
Dalam wawancara tersebut, Randy Fine menyatakan bahwa "perjuangan Palestina adalah kejahatan" dan menggambarkan budaya Palestina sebagai "dibangun di atas kekerasan." Ia menekankan bahwa satu-satunya solusi adalah "penyerahan tanpa syarat," dengan merujuk pada peristiwa bom atom di Jepang dalam Perang Dunia II. Bom atom di Hiroshima dan Nagasaki itu menyebabkan Jepang menerima kekalahan tanpa syarat apa pun.
Baca Juga: PBB Serukan Peningkatan Pasokan Usai 5 Truk Bantuan Diizinkan Masuk ke Gaza
"Dalam Perang Dunia II, kita tidak bernegosiasi dengan Nazi, kita tidak bernegosiasi dengan Jepang. Kita menjatuhkan bom nuklir dua kali untuk mendapatkan penyerahan tanpa syarat. Itu yang harus terjadi di sini," ujar Randy.
Dalam wawancara dengan Fox News tersebut, Randy ditanya tentang negosiasi gencatan senjata antara Hamas dan Israel di Gaza yang terhenti.
Randy berpendapat: “Satu-satunya akhir dari konflik ini adalah penyerahan diri sepenuhnya oleh mereka yang mendukung teror Muslim. Dalam Perang Dunia II, kita tidak menegosiasikan penyerahan diri dengan Nazi; kita tidak menegosiasikan penyerahan diri dengan Jepang.”
Baca Juga: PM Spanyol Desak Eurovision Larang Partisipasi Israel di Ajang Tersebut karena Konflik Gaza
Senator asal Florida itu melanjutkan, “Kita menyerang Jepang dengan nuklir dua kali untuk mendapatkan penyerahan diri tanpa syarat. Itu harus sama di sini,” seraya menambahkan, “Ada sesuatu yang sangat, sangat salah dengan budaya ini dan itu harus dikalahkan.”